Sangat Berbahaya, Begini Cara Menghadapi Kabut Asap

Sangat Berbahaya, Begini Cara Menghadapi Kabut Asap

Kebakaran hutan di Riau bikin kualitas udara di sana jadi sangat buruk. Masyarakat sekitar jadi gak bisa bernafas dengan lega dan sulit mendapatkan udara bersih. Padahal udara bersih adalah salah satu kebutuhan utama untuk bertahan hidup.

Asap akibat kebakaran hutan dan lahan mengandung berbagai gas berbahaya seperti sulfur dioksida (SO), karbon monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2) dan Ozon Permukaan (O3). Udara yang gak kelihatan ini sulit banget untuk dihindari. Apalagi ketika kebakaran hutan itu berlangsung berhari-hari.

Jika seseorang terpapar asap kebakaran lahan dan hutan (karhutla) dalam jangka waktu yang lama, khususnya bila kandungan CO yang tinggi membuat darah kekurangan oksigen akan menyebabkan tubuh lemas hingga pingsan.

Dikutip dari Kompas.com, kabut asap yang mempengaruhi jarak pandang tersebut tidak hanya terjadi di Palembang, namun juga Kota Pekanparu, Riau. Bahkan sejumlah orang tua dan anak-anak di Kota Pekanbaru mengalami beberapa penyakit akibat polusi udara karena kejadian ini.

Gak cuma pingsan, berdasarkan riset 2013 yang dilakukan WHO, polusi udara dapat menyebabkan kanker pada manusia, terutama kanker paru-paru. Selain itu, juga mempengaruhi sistem pernapasan (paru-paru), dan sistem peredaran darah tubuh, seperti diare, malaria, dan radang paru atau pneumonia.

Dampaknya sangat buruk buat kesehatan. Jadi bahaya banget asap karhutla ini. Gimana cara mengantisipasinya?

Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan.

1. Pakai masker yang tepat

Pakai masker yang standar (global.rakuten.com)

Jangan menggunakan masker sembarangan gengs. Sebagian masker yang dijual di pasaran bukanlah masker yang tepat untuk mencegah dan menghalangi polusi udara. Gunakan masker dengan bahan yang telah terbukti dapat menyaring udara sebaik mungkin, misalnya masker jenis n95. 

2. Bersihkan lantai dari debu dan kotoran tempat tinggal secara berkala 

Bahan kimia dan alergen dari polusi udara bisa terkumpul dan menumpuk menjadi debu di lingkungan maupun di dalam rumah. Cara untuk meminimalisir penyebaran polusi udara ini dengan menggunakan vakum yang mengandung filter high efficiency particulate air (HEPA). Vakum atau pembersih jenis ini dapat mengurangi debu dan kotoran yang terbuat dari bahan kimia brominated (PBDEs), serta alergen seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan, dan tungau debu. Teknologi filter HEPA diklaim mampu membuat bakteri dan alergen lainnya terjebak dalam penghisap debu.

Kalau gak punya nih, kamu tetep harus rajin membersihkan rumah.

3. Jaga kelembapan udara di dalam rumah

Menjaga kelembapan udara (flipkart.com)

Selain menggunakan filter HEPA, kita disarankan untuk menjaga tingkat kelembapan di dalam ruangan rumah atau kantor. Kita bisa menggunakan humidifier untuk melembapkan udara ruangan. Jaga kelembapan udara sekitar 30 hingga 50 persen, kelembapan dengan kadar tersebut dapat membantu mengendalikan alergen dan pemicu penyakit pernapasan lainnya.

4. Konsumsi makanan sehat 

Ini penting banget. Makan makanan yang sehat dan jangan sampai lupa makan ya. Makanan sehat sangat membantu menangkal racun jahat dari polusi udara. Konsumsilah makanan sehat, seperti sayur dan buah-buahan yang sarat akan vitamin C. Contohnya jeruk, lemon, anggur, dan jambu. Sayur dan buah-buahan juga dapat memperkuat sistem imu sehingga tubuh kita mampu melawan racun yang masuk ke dalam tubuh.

5. Minum air putih

Banyak minum air putih (1top.org)

Tubuhmu gak boleh kekurangan cairan. Rajin minum air putih dan kurangi minuman manis atau soda.

6. Segera periksa kesehatan

Kalau ada apa-apa seperti keluhan kesehatan dan sakit yang tidak biasa, segera hubungi dokter atau praktisi kesehatan terdekat. Kamu harus bisa memperhatikan kondisi tubuhmu sendiri agar efek buruk asap karhutla menimbulkan gangguan kesehatan yang serius.

Semoga karhutla ini segera padam dan membaik ya gengs. Jaga kesehatan.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"