Para perempuan tersebut kebanyakan ditinggal saat masih pengantin baru, harus hidup terlunta-lunta. Akibatnya, istri yang ditinggalkan di Punjab harus menghadapi berbagai tantangan. Mereka harus mengurus rumah tangga, mengurus anak-anak, dan menghadapi tekanan sosial yang signifikan.
Mereka sering kali mengalami kesulitan keuangan karena kehilangan sumber pendapatan suami mereka. Ini bisa menjadi beban yang berat bagi mereka, terutama jika mereka tidak memiliki keterampilan atau pendidikan yang memadai untuk mencari pekerjaan.
Selain itu, faktor sosial juga berperan dalam memperburuk situasi para istri yang ditinggalkan. Masyarakat di Punjab cenderung menganggap pernikahan sebagai institusi yang sangat penting, dan ketika seorang suami meninggalkan istri dan anak-anaknya, istri tersebut sering kali mengalami stigma dan diskriminasi sosial. Mereka bisa dianggap gagal sebagai istri dan ibu, meskipun mereka tidak memiliki kendali atas keputusan suami mereka.
Banyak Perempuan yang Dinikahi karena Uang
Fenomena ini telah menjadi masalah sosial yang serius, dengan ribuan wanita yang menjadi korban dari perilaku ini. Pasalnya, mereka bukan hanya ditelantarkan, namun juga banyak yang dipaksa memberikan uang antaran dalam jumlah besar, pesta pernikahan, bulan madu, dan lain-lain.
Dalam tradisi Punjab, memang ada yang namanya harta sesan (semacam mahar/maskawin) yang diberikan pihak perempuan kepada pihak laki-laki. Praktek ini sebenarnya telah dilarang di India, namun masih banyak yang melakukannya. Tragisnya, budaya ini malah menjadi celah untuk melakukan penipuan, di mana perempuan langsung diabaikan dan ditelantarkan setelah membayar mahar.
Kenapa Banyak Perempuan Ditelantarkan?