Bocah lelaki Muslim berusia di India punya ekor sepanjang 18 cm sejak dilahirkan. Dia disembah oleh umat Hindu India karena mereka percaya anak itu reinkarnasi dewa monyet Hanoman. Hingga anak lelaki ini punya pengikut gengs.
Tahu kan Hanoman itu siapa? Dia adalah kera berbulu putih yang sangat kuat dalam cerita pewayangan. Hanoman kuat karena keturunan dewata.
Bocah lelaki ini bernama Arshid Ali Khan. Tinggal di negara bagian Punjab di India utara, dikenal sebagai Balaji di antara para pengikutnya.
Meski punya pengikut yang menyembah dan memujanya, punya ekor bukan perkara yang mudah. Ekor membuatnya sulit untuk berjalan, dan akhirnya harus menggunakan kursi roda.
"Ekor ini telah diberikan kepada saya oleh Tuhan. Saya disembah karena saya berdoa kepada tuhan dan keinginan orang menjadi kenyataan," kata Arshid Ali Khan dikutip dari Daily Mail.
"Aku merasa tidak enak atau tidak buruk memiliki ekor," tambahnya.
Sekarang Khan tinggal bersama kakek dari pihak ibu, Iqbal Qureshi, dan dua paman. Ayahnya Raj Mohammad meninggal ketika dia berusia empat tahun dan ibu Salma menikah lagi dan tinggal bersama suaminya.
"Ketika dia berbicara untuk pertama kalinya pada usia satu tahun, yang dia bicarakan hanyalah nama-nama Dewa dari berbagai agama," kata Qureshi.
"Itu adalah hari saya menyadari bahwa dia memiliki sesuatu yang ilahi dan saleh tentang dia. Tidak masalah apakah kita Muslim atau Hindu, saya pikir hanya ada satu jalan untuk spiritualisme," tambahnya.
Rumah Ali kemudian diubah jadi kuil. Digunakan buat tempat para penyembah berbaris antri buat dapat berkah dari Khan.
"Banyak harapan orang-orang yang menjadi kenyataan setelah mereka berkunjung," klaim Mr Qureshi.
"Terkadang ada pasangan tanpa anak yang datang ke Balaji untuk meminta bantuan. Dia memberkati mereka, dan seringkali mereka kemudian bisa hamil," lanjutnya.
Arshid sering berjuang untuk menyeimbangkan waktunya dengan para pengikutnya yang setia dan bersekolah dan bermain dengan teman-temannya.
"Sebagian besar pada hari kerja, saya harus pergi ke sekolah tetapi ketika saya memiliki liburan sekolah pada hari Minggu sekitar 20 hingga 30 orang datang menemui saya di rumah saya," kata Arshid.
Dari segi science, beberapa dokter mengklaim kondisinya adalah bentuk spina bifida yang disebut meningocele. Berkembang ketika selaput menembus lubang di antara tulang belakang.
Keluarga Rasyid memperbolehkan jika dia ingin operasi dan menghilangkan ekornya. Karena mengalami kesulitan berjalan.
"Balaji yang memutuskan. Jika dia ingin ekornya dilepas, kami tidak keberatan. Dia kesulitan berjalan dan jadi kami bertanya kepada dokter apa yang bisa dilakukan," kata Qureshi.
Akhirnya Arshid memutuskan untuk menjalani operasi di Rumah Sakit Fortis Mohali, Punjab. Operasi rumit yang berlangusung selama tujuh jam ini sepenuhnya gratis.
Dr Ashis Pathak, Direktur Bedah Saraf, di Rumah Sakit Fortis Mohali, dan tim ahli bedahnya melakukan operasi rumit.
"Teman-teman saya telah mengunjungi saya di rumah sakit dan mereka sangat bersemangat untuk saya. Sekarang saya bisa menjadi salah satu dari mereka." ungkap Arshid.