Punya Kebiasaan-Kebiasaan Ini? Gen Kita Bisa Turun ke Anak Lho ...

Punya Kebiasaan-Kebiasaan Ini? Gen Kita Bisa Turun ke Anak Lho ...

Kalian punya kebiasaan-kebiasaan ini gengs? Kebiasaan-kebiasaan yang tentu saja kurang baik, tapi kadang udah mewatak pada diri kita sendiri.

Ya, beberapa kebiasaan kita saat ini emang bisa turun ke anak-anak kita (((ANAK-ANAK KITA))) kelak. Bukan cuma masalah kesehatan aja gengs, segala hal yang mewatak juga bisa tuh ....

Seperti dikutip dari ListVerse, kalo kalian punya kebiasaan-kebiasaan ini, gen kita tuh bisa turun ke anak-anak kita loh. Simak deh.

1. Gen selingkuh

1. Gen selingkuh Selingkuh tuh bisa nurun ke anak-anak kita loh (legacymagazineng.com)

Gen DRD4 adalah gen yang bertanggung jawab untuk mengatur kadar dopamin dalam tubuh kita. Dopamin kan zat kimia yang dilepaskan otak tuh. Nah, itu dikaitkan dengan hal-hal seperti motivasi dan kepuasan seksual.

Biasanya, dopamin ini dilepas saat hal-hal yang menyenangkan terjadi. Mulai dari berpesta, dapet hadiah, sampe berhubungan seks.

Gen DRD4 sebenernya bisa membuat orang lebih rentan untuk selingkuh. Studi ini dilakukan di Binghamton University tahun 2010 lalu dengan mempelajari 181 anak muda.

Gen ini berpotensi menurun pada anak kita. Tapi kalem, keberadaan gen ini nggak menjamin seseorang bakal gemar "main serong" kok dalam hubungan.

2. Gen kekerasan

2. Gen kekerasan Kekerasan juga karena faktor keturunan (asianwiki.com)

Kekerasan sering dikaitkan dengan varian gen MAOA dan CDH13. Menurut sebuah penelitian di Finlandia, gen penjahat berkontribusi pada 5-10 persen kasus kejahatan di sana.

Katanya nih, orang dengan gen tersebut 13 kali lebih mungkin menjadi pelanggar hukum ketimbang mereka yang nggak punya. Sebanyak 900 narapidana dalam penelitian ini juga bisa menjelaskan keterkaitannya dengan gen tersebut.

Tapi, gen ini juga nggak menjamin seseorang bisa jadi penjahat. Makanya, gen ini nggak bisa dijadikan dasar justifikasi tuduhan tanpa bukti.

Penelitian tentang gen ini juga menekankan bahwa efek gen ini masih bisa ditekan dengan pola asuh yang tepat. Gen MAOA dan CDH13 nggak bisa disalahkan begitu aja atas tindakan kekerasan yang dilakukan seseorang.

3. Gen pesimistis

3. Gen pesimistis Pesimis juga nih, kalian begini nggak? (medium.com)

Gengs, pesimistis ternyata juga turun dari gen loh. Sebuah riset yang digelar University of British Columbia menemukan bahwa pesimis dan pikiran negatif bisa turun dari gen, yaitu ADRA2B.

Untuk menjadi pesimis, gen itu harus kehilangan asam amino. Makanya, orang-orang yang punya asam amino rendah punya kecenderungan untuk melihat sesuatu secara negatif.

Tapi kadang, hal ini bisa berdampak positif. Misalnya jadi lebih waspada terhadap tindak kriminal yang terjadi di sekelilingnya.

4. Gen cerewet

4. Gen cerewet Apa kalian cerewet? (culturacolectiva.com)

Cerewet ternyata juga gen yang datang dari orangtua loh. Penelitian tentang ini dilakukan oleh tim dari University of Maryland yang menemukan adanya gen FOXP2, gen yang bertanggung jawab terkait sifat seseorang yang banyak omong.

Gen ini mengeluarkan protein khusus di otak. Nah, para peneliti mengaitkan protein itu dengan sifat wanita yang umumnya cenderung cerewet. Penelitian itu pun melibatkan lima orang laki-laki dan perempuan.

Pemeriksaan terhadap partisipan mengungkapkan bahwa anak perempuan memiliki 30 persen lebih protein yang dibuat oleh gen ketimbang anak laki-laki.

Tapi ... penelitian ini butuh eksperimen lebih lanjut. Sebab, peneltian itu hanya melibatkan kelompok kecil aja.

5. Gen trauma

5. Gen trauma Trauma juga bisa diwariskan seorang anak dari orangtuanya (jillcarnahan.com)

Para peneliti juga menemukan bahwa orangtua bisa mentransfer efek dari pengalaman traumatis yang mereka derita kepada anak-anaknya. Ya, itu juga lewat gen mereka gengs.

Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menjelaskan bahwa ketika seseorang mengalami peristiwa yang bikin traumatis, itu bisa mengubah gen mereka. Perubahan ini kemudian diturunkan pada keturunan mereka.

Nah, kira-kira itu deh beberapa gen yang bisa diturunkan kepada anak-anak kita kelak. Meski begitu, gen-gen tersebut masih bisa diatasi dengan langkah tepat dalam pengasuhan anak kok.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"