Pulau Jawa Bakal Dilanda Krisis Air Tahun 2040! Apa Sih Penyebabnya?

Pulau Jawa Bakal Dilanda Krisis Air Tahun 2040! Apa Sih Penyebabnya?
Curah hujan di Jawa terus menurun, cadangan air bersih berkurang (unsplash.com)

Ancaman krisis air di Jawa juga bisa semakin nyata karena pengambilan air secara besar-besaran. Untuk kebutuhan rumah tangga, industri, hingga alih fungsi lahan. Jadi, gak cuma karena faktor perubahan iklim doang gengs.

Curah hujan di Jawa sendiri disebut oleh Heru Santoso, peniliti senior di LIPI, terus berkurang hingga 3%. Menurutnya, penurunan itu tidak lebih berdampak pada ketersediaan air ketimbang peningkatan temperatur udara.

"Karena kenaikan suhu, sampai mendekati 2 derajat Celcius pada tahun 2070, evaporasi atau penguapan air menjadi tinggi. Itu menyebabkan defisit air," kata Heru Santoso.

Sementara Heru juga memprediksi alih fungsi lahan dari area resapan menjadi pemukiman dan daerah industri. Hal ini juga mengancam sumber air di Pulau Jawa.

"Jawa masih menjadi daerah industri andalan, bahkan ada rencana pembangunan area pantura dan proyek infrasruktur yang masih, ini tantangan berat," katanya.

Nah, siapa nih yang suka mandi lama-lama? (okezone.com)

Heru juga mengatakan bahwa upaya menjaga lahan jadi serba salah karena kebutuhan lahan juga tinggi di Pulau Jawa.

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan krisis air bisa terjadi akibat keterbatasan sumber air dan distribusi air bersih yang tidak merata. Karena tidak terlayani air ledeng PDAM, sebagian besar penduduk Jawa mengambil air tanah lewat sumur bor.

Pengambilan air tanah lewat sumur bor ini bisa merusak air tanah, dan itu bisa mengurangi ketersediaan air. Apalagi kalo pengambilannya gak terkendali.

Potensi krisis air di Jawa inilah yang mendorong pemerintah dan Bappenas untuk merencanakan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke sebuah wilayah di Kalimantan Timur.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"