Perhitungan tim didasarkan pada pelacakan produksi, penggunaan dan pembuangan sampah plastik di seluruh dunia.
Tim peneliti kemudian menciptakan model untuk memperkirakan skenario masa depan yang didasarkan pada tren peningkatan produksi plastik saat ini dan tidak ada perubahan signifikan dalam jumlah penggunaan kembali atau daur ulang.
Parameter-parameter itu memungkinkan para peneliti untuk memproyeksikan seberapa besar perbedaan yang akan dibuat seperti peningkatan daur ulang, mengurangi produksi dan mengganti plastik dengan bahan lain.
Dr. Velis menjelaskan, penelitian ini memproyeksikan akan ada 710 juta ton ekstra sampah plastik di lingkungan pada tahun 2040.
Studi ini juga menyoroti sekitar 2 miliar orang di dunia tak punya akses pengelolaan limbah yang tepat.
"Mereka membuang semua sampahnya, jadi mereka tidak punya pilihan selain membakar atau membuangnya," kata Dr Velis.
Pemulung adalah solusinya
"Pemulung adalah pahlawan daur ulang tanpa tanda jasa, tanpanya, massa plastik yang memasuki lingkungan perairan akan jauh lebih besar." ujar Velis.
Dia menyebut kebijakan untuk mendukung pemulung dan membuat pekerjaan mereka lebih aman adalah bagian penting dalam penyelesaian masalah sampah plastik.
Para ilmuwan meletakkan sejumlah strategi di mana manusia dapat mengatasi masalah ini, mulai dengan meningkatkan layanan pengumpulan sampah.
Dengan adanya 2 miliar orang di dunia tak memiliki akses pengelolaan sampah, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 4 miliar di tahun 2040.
Penelitian ini telah dipublikasikan pada 23 Juli 2020 di jurnal Science dengan judul 'Evaluating scenarios toward zero plastic pollution'.
Nah loh, jadi gimana pendapat kalian tentang prediksi keadaan di tahun 2040 mendatang gengs? Serem kan?