Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi melalui Kanit PPA, Aipda Kristi, membagikan fakta yang mengejutkan dari 7 orang siswi SMA di Lubuklinggau Sumatera Selatan yang memutuskan untuk fokus Open BO dibanding sekolah.
Hal tersebut mereka lakukan demi mendapatkan uang jajan lebih serta memenuhi kebutuhan lifestyle.
"Mereka rata-rata ngakunya untuk uang jajan, intinya uang jajan kurang," ungkap Kristin menirukan ucapan salah satu korban saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Selasa (2/8/2022).
Kristin menjelaskan bahwa hampir semuanya mengaku terjun ke dunia prostitusi demi memenuhi kebutuhan ekonomi lantaran mereka datang dari keluarga yang kurang mampu.
"Taraf hidupnya ada yang bawah sekali, ada yang menengah, tapi hanya sebagian yang menengah, sisanya karena ekonominya memang menengah ke bawah," ujarnya.
Dari ketujuh korban tersebut, rata-rata mereka adalah remaja yang sudah tidak sekolah.
"Mereka ini bisa dibilang masih sekolah iya, tapi tidak mau lagi masuk sekolah, malah ada yang baju SMA nya semenjak dibeli tidak dipakai sama sekali," ungkapnya.
Contohnya adalah korban asal Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang. Sejak awal, ia mengaku tak mau sekolah meskipun baru masuk SMA hingga kemudian ia punya kesempatan untuk menjadi wanita panggilan.
"Ya yang dari Empat Lawang itu bajunya tidak pernah dipakai sama sekali sejak dibeli, padahal baru masuk SMA," ujarnya.
Kristin juga membeberkan jika mereka merupakan tipikal anak yang tidak suka dikekang alias suka kebebasan.