Penjual tanah tersebut mengatakan bahwa lokasi tersebut dalam waktu dekat akan ramai penduduk. Namun, bertahun-tahun berlalu, tak ada satu pun warga yang membangun rumah di tanah dekat rumah Kartini. Alhasil, ia pun jadi tinggal seorang diri sampai saat ini.
Untuk bertahan hidup, Kartini memanfaatkan lahan sekitarnya. Ia menyulap lahan tersebut menjadi perkebunan singkong, cabai, jeruk dan lain sebagainya.
Meski tinggal di pedalaman, Kartini mampu menyekolahkan anaknya hingga lulus SMK dan Sarjana. Dia berhasil menyelesaikan pendidikan anaknya meski harus mengurusnya seorang diri setelah sang suami meninggal.
Sempat jadi TKI di Malaysia
Sebelum melanjutkan hidup di Indonesia, Kartini sempat bekerja di Malaysia. Namun, ia saat itu mengalami kecelakaan yang membuat dirinya tak bisa melanjutkan kerja di Negeri Jiran tersebut.
10 tahun hidup di hutan membuat Kartini terbiasa dengan hal-hal gaib dan hewan liar. Semuanya ia lewati sendiri dengan berani.
Sebenarnya, anak-anak Kartini sudah berulang kali mengajaknya tinggal di kota, namun Kartini selalu menolaknya dan memilih tetap tinggal di hutan.