Percaya Nggak Kalau Keberuntungan Bisa Diprediksi?

Percaya Nggak Kalau Keberuntungan Bisa Diprediksi?

Merasa kurang beruntung ya? Ternyata itu bukanlah kehendak alam semesta gengs. Terus siapa? Ya, pikiran serta perilaku juga berperan dalam keberuntungan kalian sendiri. Percaya?

Richard Wiseman, seorang psikolog dan penulis asal Inggris pernah melakukan penelitian tentang keberuntungan gengs. Doi meneliti selama sekitar satu dekade mengenai ilmu keberuntungan ini.

Keberuntungan bisa diprediksi, serius? (frasesdelapelicula.com)

Seperti dikutip dari IDN Times, Wiseman memasang iklan di surat kabar yang isinya menyerukan kepada semua orang yang menganggap diri mereka sangat beruntung atau amat sial untuk menghubunginya. Akhirnya Wiseman mendapat sekitar 400 orang dari semua lapisan masyarakat.

Dalam sebuah percobaan, Wiseman meminta orang-orang yang beruntung dan gak beruntung untuk melihat koran dan menghitung jumlah foto di koran itu. Rata-rata orang yang kurang beruntung membutuhkan waktu sekitar 2 menit untuk menyelesaikannya.

Sebaliknya, orang-orang yang beruntung hanya membutuhkan waktu beberapa detik doang. Kenapa bisa begitu? Karena pada halaman selanjutnya ada tulisan dengan font besar yang berbunyi: "Berhenti menghitung. Ada 43 foto di koran ini."

Dalam riset, orang-orang diminta untuk menghitung foto dalam koran (london.gov.uk)

Dari situ bisa sedikit disimpulkan bahwa orang-orang beruntung tuh sepertinya jauh lebih terbuka terhadap berbagai kemungkinan ketimbang apa yang mereka cari.

Kemudian dalam eksperimen lainnya, Wiseman memberi skenario kepada orang-orang yang beruntung dan kurang beruntung: 

"Bayangkan jika kamu sedang berada di sebuah bank lalu kemudian ada seorang perampok bersenjata masuk. Dia menembakkan satu peluru dan itu mengenai lenganmu. Apakah kamu akan menganggap peristiwa tersebut suatu keberuntungan atau justru kurang beruntung?"

Berarti, keberuntungan ya soal ketelitian juga sih (shutterstock.com)

Hasilnya, orang-orang yang kurang beruntung cenderung mengatakan bahwa itu adalah 'ketidakberuntungan'. Itu adalah nasib buruk mereka. Sementara orang yang beruntung menganggap itu adalah skenario Tuhan yang cukup menguntungkan. Mereka pun cenderung berpikir positif tentang kejadian itu.

Di lain pihak, Wiseman menyimpulkan bahwa dalam eksperimen tersebut, orang yang beruntung cenderung membayangkan bagaimana nasib buruk yang mereka alami bisa aja lebih buruk, dan dengan begitu, mereka justru merasa jauh lebih baik akan diri mereka sendiri dan kehidupannya.

Pikiran itulah yang akhirnya menumbuhkan harapan mereka tentang masa depan yang lebih baik. Pikiran itu juga meningkatkan kehidupan mereka serta kemungkinan-kemungkinan lainnya untuk menjalani kehidupan yang lebih beruntung.

Keberuntungan ternyata juga bisa ditingkatkan kok (freepik.com)

Sejalan dengan itu, Wiseman menggunakan penelitiannya untuk mencari tahu bagaimana seseorang bisa meningkatkan keberuntungan mereka. (((MENINGKATKAN))). Jadi, doi menemukan bahwa ada 4 prinsip yang bisa diterapkan. Simak nih.

1. Selalu ada peluang

Prinsip pertama yang dipegang orang-orang beruntung adalah memaksimalkan setiap peluang yang ada. Mereka cenderung terbuka dengan pengalaman baru dan memiliki sikap yang lebih santai dalam menanggapi suatu masalah. Jadi, terbukalah gengs.

Selalu ada peluang dan selalu berfirasat baik deh (freepik.com)

2. Percaya pada firasat baik

Prinsip kedua adalah mendengarkan firasat-firasat baik. Terutama yang condong pada keberuntungan deh. Orang-orang beruntung tuh selalu memperhatikan kata hatinya, intuisinya. Mereka selalu menjernihkan pikiran dari yang buruk, kusut, atau tak terarah.

3. Tumbuhkan harapan

Prinsip selanjutnya adalah menumbuhkan setiap harapan keberuntungan. Orang-orang beruntung tuh selalu menganggap semua baik-baik aja. Meski terbilang susah-susah-gampang, mereka yakin semua baik-baik aja. Akhirnya, mereka akan tetap berjalan sebagaimana mestinya meski harus dihadapkan pada kegagalan.

Selalu ada jalan untuk jadi beruntung kok, tetep postif gengs (snacknation.com)

4. Ubah nasib buruk jadi lebih baik

Prinsip terakhir, yang keempat, penting banget nih. Tapi gimana caranya mengubah nasib ya? Jadi, kata Wiseman, orang-orang beruntung tuh selalu mengantisipasi jika keadaan menjadi lebih buruk. Mereka gak pernah memikirkan nasib buruk dan meratapi kesialan. mereka justru lebih memilih untuk mengendalikannya daripada menyerah dengan nasib yang mereka alami.

Keberuntungan dan kesialan tuh gak pernah lepas dari kehidupan kita. Yang membuatnya beda adalah cara kita menyikapi hal tersebut. 

Orang-orang beruntung sebenarnya juga bisa bernasib kurang beruntung kok. Tapi mereka bisa menyikapinya dan membuat kehidupan mereka lebih beruntung dan terhindar dari pemikiran yang justru merusak dan memperparah keadaan.

Good luck gengs, good luck!

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"