Percaya Gak, Orang yang Sering Mengumpat Tuh Biasanya Cerdas? Simak Alasannya...

Percaya Gak, Orang yang Sering Mengumpat Tuh Biasanya Cerdas? Simak Alasannya...

Alasan keempat

Alasan keempat Kadang suka ndablek kalo dibilangin (shutterstock.com)

Kenapa mereka yang suka bicara kasar disebut cerdas? Soalnya, mereka jelas adalah pelanggar aturan tak tertulis yang berlaku. Mereka keliatannya aja bandel, ndablek, gak bisa dibilangin.

Di sisi lain, mereka adalah orang-orang pemberontak yang gak mau dikekang dengan peraturan tersebut. Misalnya, udah berulang kali dikasih tau untuk gak melakukan itu, dia tetep melakukannya. Udah gitu, keluar lah kebon binatang dari mulutnya.

Kalo kayak gini masih belom bisa dianggap cerdas, kita bisa keliru gengs. Soalnya, mereka keluar dari pakem-pakem disiplin yang diterapkan dalam masyarakat. Mereka itu fleksibel. Jadi, jangan ikut-ikutan ngomel dan mengumpat juga ya kalo kalian nganggep mereka bodoh.

Alasan kelima

Alasan kelima Ceplas-ceplos deh kalo ngomong (naszswiat.it)

Orang yang sering mengumpat itu disebut emosinya meluap-luap. Dan mengumpat adalah ungkapan emosi yang paling jelas. Kalo seseorang sering mengumpat, berarti dia gak pernah malu sama perasaannya sendiri.

Itu cara mereka bersosialisasi. Mengumpat itu wajar kok, kan jujur, gak ada perasaan yang disembunyikan. Dalam hal ini, jadi semakin jelas kalo para pengumpat biasanya emang orang cerdas. Temennya juga banyak.

Kenapa? Mereka bisa memilih teman yang jujur pula. Pilih-pilih temen dari sekarang, daripada yang keliatannya jujur di depan doang. Giliran kita bikin salah dikit malah diejek, disalah-salahin, dihakimi paling bersalah. Males! Mending yang ceplas-ceplos tapi jujur kan?

Alasan keenam

Alasan keenam Ngomel-ngomel, sampe KZL-nya ilang (cheatsheet.com)

Orang yang sering ngomong kotor terbiasa mengeluarkan emosinya. Saat itu juga! Dan karena itu, mereka jadi punya cara untuk menyelesaikan masalahnya.

Para penggemar ngomong kotor ini gak suka ada di tempat yang gitu-gitu terus. Mereka gemar akan perbedaan dan perubahan. Kalo di situ-situ terus, mereka pasti bosen, jenuh, dan akhirnya... ngomong kotor juga.

Ini adalah sebentuk kecerdasan lainnya. Jadi, mereka bisa dikatakan cerdas karena gak akan memendam emosinya lagi. Mereka cukup berucap kotor aja dan rasa sakitnya hilang sudah. Kelar dah.

Alasan ketujuh

Alasan ketujuh Ya udah, kelar gitu, terus jalan lagi deh (pexels.com)

Mereka yang gemar berucap kotor juga gak takut dengan perubahan. Mereka gak segan mengekspresikan diri dengan cara yang tabu sekalipun. Pokoknya, mereka adalah orang-orang yang terbuka dan siap untuk belajar hal-hal baru.

Para pengumpat biasanya punya tipe kepribadian terbuka, ekstrovert lah. Mereka akan berbagi tentang pengalaman hidupnya dan gak akan sungkan untuk cerita kepada siapa pun.

Lebih jauh, orang-orang model begini yang terbuka dalam bersikap bakal mengambil pelajaran dari kehidupan. Mereka punya perspektif sendiri dan gak takut pula untuk belajar. Mereka pasti bisa jadi yang terdepan dalam berbagai bidang. Keren kan?!

Karena telanjur sering dinilai buruk oleh lingkungannya, para pengumpat kerap disepelekan. Padahal, percaya gak, orang yang sering mengumpat tuh biasanya cerdas? Dari alasan-alasan di atas, kayaknya cukup jelas sih, njing! #eh



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"