Sebelum terjun di dunia politik dan menjabat sebagai menteri di kabinet presiden Jokowi, Prabowo dan Luhut sebelumnya berkiprah di dunia militer memiliki latar belakang militer yang serupa. Dan, ternyata begini perbandingan karier militer Prabowo vs Luhut. Salah satunya bahkan ada yang dipecat dengan pangkat Letnan Jenderal, lho!
Mereka sama-sama memulai karier di Kopassus sebagai Komandan Peleton Para Komando. Selain itu, keduanya juga pernah bertugas ke Timor Timur sebagai seorang tentara. Namun, akhir karier militer Prabowo vs Luhut sangat jauh berbeda.
Yuk, simak kisah selengkapnya berikut ini!
Perbandingan Karier Militer Prabowo vs Luhut
1. Prabowo Subianto
Dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (10/5/2022), karier Prabowo di dunia militer bermula pada tahun 1974, ketika ia lulus dari Akademi ABRI. Sekitar tiga tahun kemudian, pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951 ini naik pangkat menjadi Komandan Pleton Para Komando Grup I Komando Pasukan Sandhi Yudha. Tugasnya adalah memimpin pasukan pada operasi Tim Nanggala di Timor Timur.
Setelah itu, kariernya melejit sebagai seorang tentara dan bahkan menjadi Perwira Tinggi dengan usia termuda. Prabowo mendapat pangkat Letnan Jenderal, dengan lambang tiga bintang tersemat di seragamnya pada usia 47 tahun. Sayangnya, setelah masa Orde Baru berakhir, kariernya perlahan meredup.
Pada tahun 1998, ia diberhentikan dari dinas militer dengan alasan tidak bisa mengurus bawahannya dengan baik. Pemecatan ini terjadi atas arahan Presiden Habibie yang menggantikan Soeharto. Menanggapi kariernya yang terhenti di bintang tiga, Prabowo sendiri mengaku bahwa ia tetap bersyukur.
"Aku dari kecil ingin bintang empat, dikasih bintang tiga, ya terima kasih," kata Prabowo, dilansir dari cnnindonesia.com, Selasa (10/5/2022).
2. Luhut Binsar Panjaitan
Selanjutnya, ada menteri yang cukup kontroversial, Luhut Binsar Panjaitan atau Luhut yang juga memulai kariernya sebagai Komandan Peleton Para Komando di Kopassus. Hanya saja ketika karier Prabowo melejit, Luhut justru mentok di posisi Komandan selama beberapa tahun. Ia bahkan tidak pernah menduduki jabatan Danjen maupun menjadi panglima.
"Jangankan jabatan Pangdam (Panglima KODAM), jabatan Kasdam (Kepala Staf KODAM) pun tidak pernah saya alami," jelas Luhut, dilansir dari tirto.id, Selasa (10/5/2022).
Namun, pria kelahiran Sumatera Utara, 28 September 1947 ini pensiun dengan pangkat TNI yang cukup mentereng, yakni sebagai Perwira Tinggi Bintang Empat alias Jenderal. Setelah mundur dari militer, barulah karier pria ini mulai melejit.
Di tahun 1999, Habibie yang kala itu menjabat sebagai presiden menunjuknya sebagai duta besar di Singapura. Setelah itu, ia mendapat posisi sebagai Menteri Perindustrian di masa kepemimpinan Gus Dur.
Terbaru, ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada era Jokowi.