Dilansir dari situs bisnis.tempo.co, Maskapai penerbangat Sriwijaya Air sudah memberikan pernyataan setelah Vidio Viral yang berisi penumpang yang menolak terbang di Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, pada senin 2 November 2018. Para penumpang rute Bengkulu-Jakarta itu menolak terbang karena pesawat yang ditumpanginya kedapatan mengangkut buah durian.
Karena peristiwa itu, Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Group Retri Maya memastikan bahwa tindakan maskapainya mengangkut durian dalam rute penerbangan Bengkulu - Jakarta itu sejatinya tidak menyalahi aturan.
“Mengangkut durian dalam penerbangan itu merupakan hal yang biasa dilakukan oleh setiap maskapai sejauh dikemas dengan baik dan masuk ke dalam kargo sesuai dengan SOP,”ujar beliau.
Hanya saja mereka membantah kalau yang diangkut seberat 3 ton. Maya menegaskan hal itu sunguh tidak benar.
“Perlu diketahui bahwa kurang lebih 3 ton adalah jumlah total berat bagasi dan cargo dimana di dalamnya ada durian tersebut," tutur Maya. Angka tersebut, ujar dia, masih jauh dari kapasitas maksimum untuk melakukan take off dan landing.
Sebelumnya para penumpang Sriwijaya Air menolak lantaran masalah aroma durian yang menyebar di pesawat. Aroma itu sudah tercium di kabin penumpang ketika mereka mulai masuk kedalam pesawat. Dan mereka pun akhirnya sepakat untuk keluar dari dalam pesawat.
"Keributan di Sriwijaya Air karena masalah pembawaan durian seberat 3 ton," ujar perekam salah satu video yang viral tersebut.