Makam ulama Syekh Abdullah Mudzakir berada di kawasan pantai di Demak, Jawa Tengah. Jarak makam dengan bibir pantai sekitar satu kilometer. Meski makam di tengah laut, namun makam ini unik karena tidak tenggelam.
Para peziarah biasanya menuju makam ini menggunakan perahu selama 10 menit perjalanan dengan biaya Rp 12 ribu. Atau jika mau berjalan kaki karena disiapkan jembatan penghubung menuju makam. Dulunya makam Syekh Abdullah Mudzakir sebenarnya berada di sebuah daratan bersama makam-makam keluarganya yang lain. Di dekat makam juga ada perkampungan penduduk.
Namun kondisi berubah karena pemukiman dan makam itu terkena banjir rob dan abrasi sehingga pemukiman itu sudah tenggelam. Sementara hanya satu bangunan yang masih berdiri kokoh adalah makam Syekh Abdullah Mudzakir. Makam Syekh Abdullah Mudzakir tidak tenggelam karena dianggap makamnya terapung.
Karena makam ini tidak tenggelam walaupun ada di laut sehingga bagi sebagian orang, makam tersebut dianggap keramat. Kabarnya makam tidak tenggelam karena kebaikan Syekh Abdullah Mudzakir semasa hidup yang terkenal dengan kebaikannya. Ia suka menyebarkan agama Islam di kawasan Demak dan sekitarnya.
Selain menyebarkan agama Islam, dia juga menjelaskan soal budaya-budaya Islam hingga berjasa dalam kehidupan warga di Demak. Ia sering menyembuhkan berbagai penyakit. Juga memiliki ilmu kanuragan dan ilmu kebal.
Melansir dari berbagai sumber, sebelum menjadi ulama, Syekh Mudzakir menuntut ilmu dengan beberapa ulama, salah satunya dengan Syekh Soleh Darat pada tahun 1900. Ia sehari-hari adalah petani yang punya tiga orang istri bernama Nyai Asmanah, Nyai Murni, dan Nyai Imronah. Dari ketiga istrinya terlahir 18 anak.