Menolak tudingan tersebut Rangga langsung mengatakan kalau itu hanya fitnah belaka. Sebenarnya dia adalah seorang Nahdliyin atau anggota Nahdlatul Ulama (NU).
"Tidak benar itu, fitnah besar. Saya dilahirkan dari keluarga NU dan sejak tahun 1991-1996 saya menjabat Ketua Pemuda Ansor Kecamatan Cibitung, Bekasi, Jawa Barat," ucap Rangga via pesan singkat, dikutip dari Detik.com.
Kanjeng pangeran ranggajati II, DR. Ki Ageng Ranggasasana Al Musrsyid.LMM (Twitter @RonnyIngkiriwa1)
Sejarah harus diluruskan, agar generasi saat ini dan masa depan Indonesia mendapat informasi yang sebenar2nya akan sejarah kebudayaan dan kebesaran negeri ini.
— Ronny Ingkiriwang (@RonnyIngkiriwa1) January 25, 2020
Jejak digital letjen nato resmi - kanjeng pangeran ranggajati II, DR. Ki Ageng Ranggasasana Al Musrsyid.LMM pic.twitter.com/NAmU8ImAe9
Rangga juga ngaku kalau dia pernah menjabat sebagai ketua Anshor dan masih aktif di NU. Dia bahkan terpilih menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Jami' Iyyah Ahli Thoriqoh Mu'tabaroh Indonesia (DPP Jatmi).
"Hingga kini masih aktif. Masih pengurus aktif, karena waktu muktamar saya diminta Rais Am terpilih untuk menjadi Ketua Umum, tapi saya memilih Wakil ketua Umum satu-satunya. Karena pada saat muktamar DPP JATMI, calon ketum tujuh orang dicoret semua oleh Rais Am, jadi saya diminta jadi ketua umum, hingga mengubah AD/ART, ada Wakil Ketua Umum (satu-satunya)," klaimnya.
Katanya sih begitu gengs. Gimana nih kamu percaya gak sama Rangga Sasana?