Paragraf narasi kayak gimana coba? Ya... kalian pasti udah pernah dapet di mata pelajaran pas masih sekolah dulu deh. Atau kalo kalian sekarang lagi kuliah di jurusan Teknik dan pengen belajar nulis paragraf narasi, kalian bisa nanya ke anak sastra aja gitu. Ya siapa tau dapet... ilmu.
Kali ini kita mau ngebahas paragraf narasi ini. Ternyata banyak dari kita yang kayaknya sering lupa, atau malah gak tau sama sekali. Yuk, yuk!
Dalam pengertiannya, teks paragram narasi tuh kayak karangan aja sih. Isinya menceritakan atau menjelaskan sesuatau secara mendetail dari sebuah kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Peristiwa itu bisa yang udah terjadi atau sebatas imajinasi kalian.
Jenisnya ada dua. Catet nih! Pertama, paragraf narasi ekspositoris, yaitu paragraf narasi yang punya sasaran untuk memberikan sebuah informasi secara tepat tentang suatu kejadian. Tujuannya untuk memperluas wawasan dan pengetahuan orang tentang kisah seseorang lainnya.
Jenis kedua adalah paragraf narasi sugestif. Paragraf narasi ini punya maksud untuk menyampaikan sebuah amanat terselubung kepada para pembaca. Jadi, seolah-olah, pembaca dan pendengarnya bisa melihat atau mengetahui maksudnya.
Ciri-cirinya, ada 3 unsur pokok seperti tokoh, waktu, dan peristiwa. Teks paragraf narasi juga bersifat fiksi atau non-fiksi. Narasi biasanya berisi cerita, kisah, peristiwa, maupun kejadian. Teks narasi punya tujuan untuk memberi informasi atau menciptakan pengalaman yang berkesan kepada pembacanya.
Contohnya? Yuklah kita lihat dulu nih contoh paragraf narasi berdasarkan dua jenisnya tadi. Siap-siap dicermatin ya.