“Jadi jika ingin melihat ratu kampus, harus pergi ke museum sedini mungkin. Kalau tidak, saat senja datang, tempat ini akan menjadi neraka yang hidup,” katanya.
Pihak museum pun memutuskan untuk menghapus dan menutup sementara setelah publik memberikan tanggapan dan kritik terhadap karya tersebut.
“Setelah menerima kritik, kami mengevaluasi kembali konten karya seni ini dan penjelasan seniman, kami menemukan itu tidak menghormati wanita, dan cara pengambilannya memiliki masalah pelanggaran hak cipta. Kami akan menganggap ini sebagai peringatan dan akan meningkatkan layanan kami,” kata pihak OCAT di Weibo pada 18 Juni 2021.
Seketika, unggahan tersebut viral dan membuat banyak netizen heran mengapa proyek yang mengobjektifkan wanita seperti itu bisa dijadikan proyek untuk sebuah museum yang paling bergengsi di Tiongkok.
"Karya seni ini tidak hanya menghina, tetapi juga melanggar hak potret individu, dan para wanita ini bahkan tidak tahu bahwa mereka sedang difilmkan," komentar seseorang di Weibo.
Song sendiri tidak memberikan tanggapan apa pun saat diminta untuk wawancara oleh South China Morning Post.
Ada pula proyek serupa yang ia pernah buat yakni ‘One Worse than the Other’, yaitu peragaan busana catwalk secara langsung yang dipamerkan pada September 2013 di Wuhan. Lalu di tahun 2019, ia juga pernah membuat sebuah kontroversi setelah wawancara dengan Vice berbahasa Mandarin, dimana ia menilai penampilan para reporter sebesar 277 dari 5.000.