Kalian para millenials pasti pada pengen punya teknologi futuristik ini deh. Soalnya, semakin banyak aja gadget yang terus bermunculan dan terbarukan.
Ya, jaman sekarang kan semua hal semakin canggih tuh gengs. Kebayang gak kalo msial jaman dulu orang berkirim surat dan nungguinnya lama banget, eh sekarang ada instant messaging atau aplikasi chatting yang jauh lebih cepet untuk memberi kabar.
Nah, sejumlah inovator teknologi udah mempertimbangkan beberapa teknologi terbaru nan futuristik yang bakal jadi favorit generasi millenials sekarang. Simak dulu kuy ulasannya.
#1 Drone yang bawa koneksi internet
Ini yang namanya drone Aquila (engadget.com)
Teknologi canggih drone tengah dikembangkan oleh Facebook. Drone itu bertenaga surya dan akan memperluas ruang lingkup konektivitas internet di seluruh dunia. Namanya drone Aquila.
Kepala teknik dan infrastruktur global dari Facebook, Jay Parikh, mengatakan bahwa ada potensi untuk menghadirkan konektivitas internet lebih cepat dan hemat biaya.
Kalo udah sukses nanti, Aquila akan melingkupi wilayah seluas 60 mil, atau 96,6 kilometer. Drone itu akan terbang sambil mengoperasikan sistem komunikasi laser dan sistem gelombang milimeter untuk membawa koneksi internet ke daratan dari ketinggian 60 ribu kaki, sekitar 18.288 meter.
Aquila akan dirancang jadi hiper-efisien, jadi bisa terbang sampe tiga bulan sekaligus. Dalam kecepatan jelajah penuh, Aquila hanya mengkonsumsi listrik 5 ribu watt aja. Tenaga itu setara dengan tiga hair-dryer atau microwave canggih. Keren banget ya gengs.
#2 Bioskop 3D tanpa kacamata 3D
Di masa depan nanti, nonton 3D di bioskop gak pake kacamata 3D lagi (digitalspy.com)
Belakangan ini, tim ilmuwan dari AS lagi ngembangin teknologi yang mampu menampilkan konten visual 3D. Nah, konten itu bisa dilihat tanpa perlu menggunakan alat bantu macem kacamata 3D gengs.
Prototipe 3D sederhana lagi dikembangin tuh. Prototipe itu bisa mendukung gambar hingga 200 piksel. Dalam eksperimennya, penonton bisa lihat ersi 3D dari angka-angka berpiksel di sejumlah kursi yang berbeda.
Tapi, kata profesor Teknik Elektro dari MIT, perlu upaya besar untuk menerapkan teknologi ini di bioskop ukuran besar. Soalnya, metode 3D tanpa kacamata sering menggunakan serangkaian celah yang dikenal sebagai hambatan paralaks di depan layar.
Celah ini memungkinkan tiap mata untuk melihat satu set piksel yang berbeda serta menciptakan ilusi kedalaman. Makanya, teknologi ini butuh riset panjang gengs. Tapi bukannya gak mungkin ya teknologi ini bakal digunakan untuk bioskop-bioskop di masa depan. Nonton 3D, gak pake kacamata lagi deh.