Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia membuat perekonomian Tanah Air mengalami penurunan signifikan. Menteri Keuangan Sri Mulyani bahkan mengatakan bahwa Indonesia memasuki masa resesi pada akhir bulan September 2020.
Hal ini senada dengan apa yang dikatakan Presiden Joko Widodo tentang masa resesi. Sementara perekonomian Indonesia pada kuartal kedua tahun ini dilaporkan telah minus 5,23%.
Meski begitu, kondisi perekonomian ini bukanlah hal baru di Indonesia. Perekonomian Indonesia pernah jatuh sebelumnya tahun 1998. Saat itu, perekonomian Indonesia dinyatakan amburadul!
Di balik keputusasaan finansial tersebut, ternyata Indonesia sempat diprediksi menjadi salah satu negara ekonomi terkuat di dunia. Negara ini sempat disebut-sebut sebagai akan berada di persis di bawah China dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat.
Sebelum jadi negara dengan ekonomi terkuat di Asia, China tumbuh sebagai negara berkembang. Tapi kini, Negeri Tirai Bambu menjadi salah satu kekuatan dunia yang bersaing dengan Amerika Serikat (AS).
PricewaterhouseCooper (PwC) The World, sebuah firma layanan profesional dunia, memaparkan proyeksi tentang enam dari tujuh negara ekonomi terbesar di dunia pada Maret 2020 lalu. Menurut proyeksinya, beberapa negara berkembang akan berhasil melampaui kekuatan ekonomi AS dalam 30 tahun ke depan.
Tahun 2050 nanti, sejumlah negara berkembang akan naik. Sementara negara maju akan turun. AS akan turun dari peringkat 2 ke peringkat 3 dunia. Jepang turun dari peringkat 4 ke peringkat 8. Sementara jerman akan turun dari posisi ke-5 menjadi ke-9 dunia.