Kalo kamu aktif di media sosial sebagai netizen, pasti sering nemuin orang yang membagikan umpatan dalam komentarnya. Istilah hits-nya, ngegas.
Ngegas, dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar disebut sebagai umpatan. Kata tanpa imbuhannya adalah umpat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, umpat adalah perkataan yang keji, kotor dan sebagainya yang diucapkan karena marah (jengkel, kecewa dan emosi negatif lainnya).
Jadi, ada banyak hal yang mendorong orang mengungkapkan umpatan. Ternyata eh ternyata, menurut penelitian, mengumpat itu bisa mengurangi rasa sakit, lho. Tapi...
Rasa sakit fisik
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan pada tahun 2009 dalam jurnal ilmiah Neuro Report, rasa sakit terbukti mengurangi rasa sakit yang dialami tubuh.
Penelitian itu dilakukan oleh psikolog dari Harvard University, Steven Pinker. Dirinya membandingkan toleransi rasa sakit yang dirasakan orang ketika mengumpat dan tidak.
Nah, efek itu bisa kalian rasakan untuk jenis rasa sakit tertentu aja, gaes. Contoh paling sederhana adalah umpatan saat kalian gak sengaja mengiris pisau atau salah memalu jempol. Pernah mengalaminya?
Kebiasaan komentar ngegas di media sosial
Jadi, omongan ngegas di sini bukan umpatan seperti yang sering diungkapkan orang di media masa, lho ya.