Hasilnya, terdapat kisaran yang cukup besar antar para sukarelawan penelitian. Paling sedikit, partisipan penelitian itu bisa mengenali hingga 1.000 wajah. Namun, ada juga lho yang bisa mengenali hingga 10.000 wajah orang.
Oleh karena itu, peneliti menarik rata-ratanya, bahwasanya, manusia bisa mengenali wajah hingga 5.000 wajah.
Berdasarkan rentang yang besar itu, para ilmuwan pun sepakat bahwa ada beberapa orang yang memiliki bakat alami dalam mengingat wajah orang lain. Sementara faktor lain ditentukan berdasarkan seberapa besar perhatian seseorang terhadap perilaku mengingat wajah orang lain.
Dr. Jenkins pun menyebut bahwa contoh lingkugan sosial dapat merefleksikan kekuatan dalam mengingat wajah. Orang-orang yang tinggal dan dibesarkan di lingkungan padat penduduk akan memiliki kepekaan dalam mengenali wajah lebih baik. Sebab, itu semacam tuntutan dalam lingkungan sosial.
Tetapi di balik itu, terdapat sebuah pengecualian. Terutama jika seseorang mengalami kondisi khusus yang disebut 'kebutaan wajah' atau prosopagnosia. Itu merupakan kondisi yang mempengaruhi kemampuan seseorang mengenali wajah orang lain.
Nah, dalam studi yang dilakukan oleh para peneliti di Harvard University, sekitar 2 persen orang Amerika Serikat mengalami prosopagnosia.
Kalo kalian, inget gak wajah temen-temen kalian yang udah lama gak ketemu gitu? Kecuali doi operasi plastik sih.