Beberapa waktu belakangan ini, kamu pasti udah sering baca atau nonton berita pembunuhan. Dari bunuh teman dan pacar, ibu bunuh anak, istri bunuh suami, sampai anak bunuh orang tua pun ada.
Selain ngerasa serem dan ngilu pas tau ceritanya dari media, mungkin kamu bakalan mikir, kok tega ya orang bisa sampai ngebunuh? Udah gitu, kebanyakan yang dibunuh pun adalah orang terdekatnya, kayak orang tua, teman, atau pasangan. Mungkin ini penyebabnya, gengs ….
Naluri untuk membunuh
Membunuh sesama manusia (time.com)
Tau nggak sih kalo manusia itu ternyata punya naluri pembunuh? Menurut Dave Grossman dalam bukunya “The Psychological Cost of Learning to Kill in War and Society” manusia itu sifat dasarnya sama kayak primata lain dan bisa dianalogikan sebagai kera.
Nah, kera sendiri sebenarnya nggak suka ngebunuh kawanannya sendiri, tetapi dia bisa melakukannya ketika ada gangguan. Waktu kera ngerasa ada yang gangguin, kera lain itu dianggap musuh, ancaman, dan harus dilenyapkan.
Mirip sama manusia yang bisa aja ngebunuh kalo emang ada gangguan dan ngerasa harus mempertahankan diri atau menyelamatkan nyawa sendiri. Walaupun begitu, emang sih nggak semua manusia punya keinginan buat bunuh orang lain.
Ada konflik yang rumit
Semua bisa berawal dari konflik (gunbelts.com)
Selain persoalan naluri membunuh, sebenarnya manusia pun nggak sembarangan bunuh orang lho. Pasti ada pemicunya, misalnya ya konflik seperti hubungan percintaan, kekuasaan, atau masalah uang. Waktu pemicunya muncul dan orang lepas kendali, pembunuhan pun bisa terjadi.
Terus, kenapa orang bisa tega ngebunuh orang terdekatnya? Menurut Muhammad Mustofa, Guru besar Kriminologi FISIP Universitas Indonesia, memang banyak kasus pembunuhan terjadi karena ada kedekatan antara pelaku dan korban.
“Banyak pembunuhan itu terjadi dalam kondisi situasional. Pada situasi yang amat sangat khusus, saling mengenal, terus terjadi konflik. Kemudian karena lepas kendali melakukan pembunuhan,” katanya.
Bisa jadi karena hal sepele
Kadang, masalahnya sepele banget (thewarofdestiny.com)
Nggak selalu karena kasus besar yang rumit banget, kadang orang bisa aja ngebunuh karena hal sepele. Tapi nih, pemicu yang sepele itu pun nggak bisa dilihat sebagai penyebab tunggal. Soalnya, bisa aja tanpa sepengetahuan orang lain, si pembunuh dan korban emang udah lama punya masalah kecil-kecil yang menumpuk sampai akhirnya meledak.
Sebenernya hal kayak gini bisa kejadian karena orang suka memendam perasaan, nggak bisa ngeluarin pikiran dan pendapatnya, sampai akhirnya jadi stres sendiri. Apalagi waktu ada masalah, mungkin dia jadi susah menyelesaikan konflik demi konflik, nggak bisa komunikasi dengan baik.
Karena hal sesepele itu, orang bisa ngelampiasin kemarahan yang udah numpuk dengan menghilangkan nyawa orang lain. Hii ... serem gak sih?