Sejauh ini, para Sejarawan dan juga Arkeolog beserta para peneliti sudah berusaha mengungkap peradaban manusia di Bumi sejak 5000 tahun yang lalu.
Namun faktanya, gak ada bukti kuat yang mendukung keberadaan budaya yang sudah ada sebelum kebangkitan bangsa Sumeria dan Mesir.
Ketika ahli sejarah John Anthony West, Robert Schoch, dan Graham Hancock, mengusulkan bahwa bangunan di dataran tinggi Giza, Mesir, jauh lebih tua dari yang diketahui saat ini, klaim mereka dengan cepat ditolak.
Tidak adanya catatan tertulis yang mendokumentasikan tanggal pembangunan membuat mahakarya kompleks ini ditempatkan dalam garis waktu perkembangan manusia dan budaya yang diterima secara umum.
Namun, bagaimana jika ada bukti? Bagaimana jika peneliti menemukan sebuah struktur yang jauh lebih tua? Dan bagaimana jika cerita yang terkait dengan situs tersebut membuatnya berada di luar garis waktu yang diterima secara umum? Jika analisis struktur dan mitos tersebut didukung oleh sains modern, apakah hal itu dapat mengubah alur sejarah?
Struktur yang ada di India ini mungkin menjadi salah satu yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Terletak di Selat Palk di tepi tenggara India, berdiri sebuah rangkaian beting kapur. Beting atau gundukan pasir tampak seperti sebidang tanah yang panjang dan sempit, terdiri dari pasir, lanau, dan kerikil kecil yang diendapkan dari waktu ke waktu.
Dijelaskan dalam Ancient Origins, jalur tanah ini dulunya diyakini sebagai formasi alami. Namun, gambar yang diambil satelit NASA menunjukkan formasi tanah merupakan jembatan panjang yang rusak di bawah permukaan laut. Sekarang ia disebut "Adam’s Bridge" atau Jembatan Adam, membentang sejauh 28 kilometer dari daratan India hingga Sri Lanka.
Jembatan Dibangun Oleh Dewa Rama
Dalam kebudayaan Hindu, sebidang tanah ini diyakini sebagai jembatan yang dibangun oleh dewa Rama seperti dijelaskan dalam epos Hindu Ramayana. Disebut sebagai "Jembatan Rama" atau Rama Setu. Rama sendiri adalah tokoh populer dalam mitologi Hindu.
Ramayana adalah legenda klasik di India berkisah tentang masa ketika para dewa terbang dengan kapal di udara bersama raksasa dan monster yang berjalan di bumi. Para peneliti yakin bahwa Ramayana adalah karya fiksi yang terlalu ambisius. Benarkah? Atau mungkinkah Adam's Bridge sebenarnya adalah struktur yang digambarkan dalam cerita klasik India ini?
Dalam Ramayana, dikisahkan bahwa Rama diasingkan karena janji yang dibuat sang ayah beberapa tahun sebelumnya. Dalam pengasingan tersebut, Rama didampingi adiknya Lakshmana dan istrinya Sita mengalami sejumlah peristiwa yang tak terduga. Sita diculik oleh raja iblis berkepala 10, Rahwana. Rama, dalam upaya untuk menyelamatkan Sita, mengumpulkan pasukan yang terdiri dari sekelompok manusia kera raksasa, Vanara.
Diketahui bahwa Sita disekap di pulau Lanka. Rama tidak dapat menggerakkan pasukan manusia kera raksasa menyeberangi lautan. Ia kemudian mendapat wahyu dari dewa laut untuk membangun jembatan melintasi air. Rama meminta bantuan Vanara untuk membangunnya. Vanara lantas membangun jalan lintas antara daratan utama ke Lanka, membangunnya dari bebatuan dan batu besar yang digambarkan menyerupai pegunungan.
Proyek pembangunan tersebut berlangsung selama lima hari. Setelah jembatan rampung dibangun, Rama bersama pasukannya menyeberangi lautan ke Lanka. Sesampai di sana, Rahwana dibunuh dan Sita berhasil diselamatkan. Kebudayaan Hindu menyebut, Rama hidup selama Treta Yuga, periode waktu yang dimulai 2,1 juta tahun lalu dan berlangsung hingga sekitar 869.000 tahun yang lalu.
Kalau di amati secara sains, klaim dalam cerita tersebut tampak tidak masuk akal. Karena melibatkan raja iblis, dan makhluk-makhluk fiksi lainnya. Tapi bagaimana jika Rama, Sita, dan pasukannya adalah manusia biasa, seperti laki-laki dan perempuan pada umumnya? Maka kisah itu mungkin menjadi lebih masuk akal.