Secara tiba-tiba, Menanti histeris dan menangis serta meraung-raung ketika proses reka adegan menginstruksikan para pelaku memperagakan pembunuhan yang didalangi oleh sejumlah orang pria.
“Bapak e, bapak e, boasa ipamate hamu bapaki (Kenapa kalian matikan bapakku itu),” kata Menanti dalam bahasa daerahnya.
Menanti terlihat berusaha mendekati para pelaku pembunuhan, tetapi pihak kepolisian langsung bergerak cepat.
Kini Menanti bersama dengan tujuh adiknya hidup sebagai yatim piatu. Sang Ibu sudah terlebih dulu berpulang pada 2018.