Memiliki wilayah udara yang luas memberikan konsekuensi tersendiri bagi pemerintah untuk menjaga keamanan. Hal ini terutama menjadi tanggung jawab TNI sebagai tentara pelindung negara.
Oleh karena itu, pengadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) menjadi hal yang wajib dan dibutuhkan. Maka, wajar jika rincian biaya yang disisihkan untuk pengadaan Alutsista semakin meningkat setiap tahunnya.
Dan untuk mengarungi wilayah udara yang sedemikian luas, tentu dibutuhkan pesawat tempur dengan teknologi canggih. Apalagi, jika kita membandingkan dengan negara tetangga, bisa dibilang ada banyak alutsista Indonesia yang tertinggal, baik secara mesin maupun teknologi.
Oleh karena itu, desas-desus mengenai rencana belanja F-16 Block 72 yang akan dibeli militer Indonesia, menjadi angin segar tersendiri di tengah kian memanasnya perdamaian global.
Penasaran dengan pesawat yang digadang-gadang bisa mengalahkan jet tempur bikinan Rusia, yakni Sukhoi Su-27 ini? Yuk simak kelebihan dan teknologi yang dibawa oleh F-16 Block 72.
Beberapa sistem dalam satu pesawat
Pesawat bikinan Lockheed Martin ini berhasil mencangkokkan beberapa sistem dari jet tempur generasi kelima USAF, takni F-22 dan F-35 ke F-16 Viper.
Sebagai contoh, pesawat ini menggunakan radar Northrop Grumman APG-83 Active Array Radar ke F-16. Teknologi ini juga digunakan oleh F-22 dan F-35.
Nah, kelebihan dari APG-83 Active Radar itu bisa melacak 20 target secara bersamaan. Bisa dibilang kalo kemampuan itu jarang dimiliki oleh generasi 4.5.
Persenjataan yang bisa dibawa
Oleh produsen, F-16 Block 72 dibangun dengan struktur kerangka yang lebih kuat dari F-16 biasa. Hal itulah yang membuat F-16 Block 72 Viper bisa membawa banyak jenis rudal yang dibuat oleh militer Amerika Serikat.
Sejauh ini, dilansir dari situs resmi Lock Heed Martin, pengembang sudah memverifikasi lebih dari 180 jenis senjata bisa dibawa oleh F-16 Block 72.
Banyak varian senjata yang bisa dibawa tentunya bakal mempermudah negara pembeli untuk membekali pesawat ini dalam setiap kondisi yang berbeda.
Namun, yang mengincar pesawat ini bukan cuma Indonesia saja. Bahkan, militer Bahrain dikabarkan sudah mendatangani kontrak senila 1,12 miliar dolar AS untuk pengadaan 16 unit F-16 Viper.
Sebenarnya, militer Indonesia sudah memiliki F-16. Namun, itu adalah F-16 lawas. Itupun hasil hibah dari Amerika Serikat sejumlah 24 unit.
Oleh karena itu, rencana militer Indonesia untuk meremajakan pesawat tempurnya menjadi F-16 Block 72 barangkali bisa jadi salah satu solusi demi mendapatkan kekuatan udara yang disegani negara kawan maupun lawan.