# 3 Ciri Khas Cinta Platonis
Cara sederhana untuk menyimpulkan cinta platonis adalah dengan menjadi teman yang baik, titik.
Untuk lebih jelasnya. Berikut ini adalah tiga karakteristik cinta platonis agar kamu tak lagi punya harapan lebih padanya.
Sederhananya, biar sadar aja kalau di-friendzone-in. Hehehe.
1. Cinta Platonis Mendorong Kejujuran
Tidak seperti dalam hubungan romantis, tidak ada ketakutan bahwa orang tersebut akan meninggalkanmu karena kejujuran yang kamu miliki. Sebab kalian juga gak dalam sebuah hubungan romantis yang merasa dituntut untuk jaim.
Dalam beberapa hal, kejujuran brutal ini bagus sebenarnya.
Kamu bisa mendapatkan wawasan dan perspektif yang tidak akan bisa kamu dapatkan dari pasangan romantismu.
Kamu dapat mengajukan pertanyaan yang tidak dapat ditanyakan, dan tidak perlu terlalu khawatir tentang status hubunganmu.
2. Cinta Platonis Menghormati Batasan
Hubungan Platonis membutuhkan (terutama di awal) batasan yang kuat. Ini biasanya tidak dibahas atau dinegosiasikan seperti langkah-langkah dalam hubungan romantis, tetapi mereka tetap berada di garis batas.
Cinta Platonis membutuhkan banyak kepercayaan. Ini terutama benar ketika kamu (atau sahabat platonismu) berada dalam hubungan romantis.
Kamu harus berhati-hati untuk membangun kepercayaan untuk memastikan bahwa pasanganmu memahami sifat hubunganmu, dan itu tidak menimbulkan potensi ancaman.
3. Cinta Platonis Tidak Memiliki Harapan
Meskipun persahabatan adalah kemitraan memberi dan menerima, dalam hal cinta platonis, seseorang tidak mengharapkan atau menuntut lebih dari persahabatan biasa.
Nah, itu tadi seputar cinta platonis yang suka bikin persahabatan jadi ambyar karena ternyata yang satu menaruh perasaan romantis. Tapi gak sedikit juga yang tetap bersahabat sampai sama-sama tua.