Mau Jadi Crazy Rich? Ternyata Minimal Harus Punya Harta Sebesar Ini

Mau Jadi Crazy Rich? Ternyata Minimal Harus Punya Harta Sebesar Ini

Saat ini banyak orang kaya baru yang muncul mempertontonkan kekayaan yang mereka miliki. Alhasil kaum borjuis itu dikenal denan sebutan crazy rich . Di Indonesia sendiri banyak orang yang memiliki sebutan itu, misalnya crazy rich Malang, crazy rich Bandung, crazy rich Medan, hingga crazy rich Depok.

Begitu mudahnya orang mendapatkan sebutan sebagai crazy rich. Cukup pamer barang branded, rumah mewah, mobil sport mahal, dan plesiran ke luar negeri, sudah bisa disebut sebagai crazy rich. Kebanyakan crazy rich tersebut adalah orang-orang yang masih muda, rata-rata berusia 20-an dan 30-an tahun.

Padahal di Indonesia sendiri banyak para konglomerat yang memiliki harta dari puluhan hingga ratusan triliun justru tak disebut sebagai crazy rich. Konglomerat-konglomerat itu memiliki gaya hidup yang dianggap lebih sederhana karena tak suka memamerkan kekayaan yang mereka punya kepada masyarakat.

Mau Jadi Crazy Rich, Ternyata Minimal Harus Punya Harta Sebesar Ini (Liputan6.com)

Dikutip dari CNBC Indonesia, menurut laporan Global Wealth Report 2018 dari Credit Suisse Research Institute bahwa untuk menjadi orang kaya di dunia dan masuk urutan 10 % teratas dibutuhkan nilai harta kekayaan minimal 93, 170 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 1,3 miliar.

Jika jumlah harta sudah melampaui nilai tersebut maka anda dipastikan lebih kaya dibandingkan 90 % harta orang di seluruh dunia. Lantas bagaimana bila ingin menjadi bagian dari 1 % orang terkaya di dunia? Tetap harus ada hitung-hitungannya lho.

Credit Suisse melaporkan bahwa butuh kekayaan bersih senilai 871,320 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 12,7 miliar. Lembaga penelitian tersebut mendefinisikan kekayaan bersih adalah nilai aset keuangan ditambah aset lain seperti rumah yang dimiliki serta dikurangi utang.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"