Merawat seorang anak memerlukan waktu dan perhatian yang signifikan. Pasangan mungkin merasa kehilangan waktu bersama yang biasa mereka miliki sebelumnya, sehingga dapat mengakibatkan perasaan kurang terhubung.
Kehadiran anak bisa menyita waktu dan energi, membuat pasangan kurang berkualitas dalam berkomunikasi. Kurangnya komunikasi yang efektif dapat mengarah pada ketidakpahaman dan perasaan terisolasi.
3. Kurangnya Istirahat dan Kepenatan
Penyebab utama fluktuasi emosi setelah punya anak adalah kurangnya kepenatan yang melanda ayah dan ibu. Faktanya, mengurus anak baru lahir dapat menyebabkan kurang tidur dan kepenatan mungkin tak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Hal ini dapat memengaruhi kesejahteraan emosional dan fisik pasangan, yang pada gilirannya dapat memengaruhi interaksi dan komunikasi mereka.
4. Perubahan Emosi