Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab kecelakaan bus pariwisata di Subang, Jawa Barat. KNKT memang belum mengumumkan hasil investigasi meskipun sudah ada beberapa hal yang ditemukan oleh tim investigator KNKT.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan pihaknya tengah mendalami masalah pengereman pada bus Trans Putera Fajar. Sebab sopir bus pariwisata sudah merasakan kejanggalan pada rem bus yang mengalami masalah sebelum terjadi kecelakaan.
Selain itu KNKT juga menemukan perubahan spefikasi dari bus biasa menjadi high decker juga disorot. Perubahan itu mempengaruhi kelimbungan bus hingga menyebabkan kecelakaan. Bus high decker lebih tinggi dari normal deck (3-3,3 meter) yakni 3,5 meter.Bus ini bisa mengangkut penumpang sebanyak 50-60 orang.
Sebelumnya Sadira sopir bus Putera Fajar tersebut mengalami luka-luka namun kondisinya sudah stabil. Ia tetap menjalani perawatan di RSUD Subang. Sadira mengaku sudah memiliki firasat bahwa kondisi bus memang sedang tidak baik-baik saja. Sebelum kecelakaan Sadira merasakan kondisi rem bus tak baik.
Ia meminta bantuan mekanik untuk memperbaiki rem saat bus tengah berhenti di rumah makan. Setelah mekanik memperbaiki maka bus kembali berjalan. Namun rem bus yang sudah diperbaiki kembali bermasalah.
“Terus ngeremkan, nah rem, pas perseneling mau saya masukin itu, enggak bisa masuk. Enggak tahunya angin (rem) benar-benar habis. Setelah saat itulah saya kelabakan untuk mencari penyelamat, jalur alternatif tidak ada,” ujar Sadira saat dikonfirmasi wartawan dilansir CNN Indonesia.