Kisah Tragis Penduduk Desa yang Rame-Rame Jual Ginjal Pada Calo, Begini Nasib Mereka

Kisah Tragis Penduduk Desa yang Rame-Rame Jual Ginjal Pada Calo, Begini Nasib Mereka

Harga organ relatif tinggi di pasar gelap. Karena kebutuhan mendesak, banyak orang menjual organ vital mereka. Salah satunya ginjal, yang kebanyakan keran jumlahnya dua.

Terus banyak yang merasa aman dan gak maslah kalau satu dijual. Padahal kalau terjadi gagal ginjal atau masalah kesehatan, biaya perawatannya juga gak murah loh.

Kisah miris penjualan ginjal di Hokse.

Penduduk Hokshe (yallabook.com)

Hokshe adalah desa dengan sekelompok rumah dari batu bata lumpur, diapit oleh ladang jagung, di sebuah daerah bukit di Kathmandu. Jalan arteri menuju barat dari desa berfungsi sebagai anak sungai yang memberi makan ibukota dengan tenaga kerja tua dan muda, pria dan wanita.

Kebanyakan warga desa di dini hidup miskin dengan bekerja bertani di sepetak kecil tanah. Keadaan ekonomi yang sulit dan gak ada pekerjaan lain membuat wara desa ini tergiur untuk menjual ginjal.

Bukan satu atau dua orang aja gengs. Tapi rame-rame... Hingga tempat ini dijuluki lembah ginjal. Memang penjualan ginjal di Nepal sangat tinggi. Semua sama, karena iing-iming uang untuk hidup lebih baik.

Suatu ketika, Hokshe didatangi sama calo penjual ginjal. Mereka dijanjikan sejumlah uang untuk memberikan ginjal mereka. Dikatakan, hidup dengan satu ginjal itu gak masalah. Bahkan ada yang percaya kalau ginjal mereka bakalan tumbuh lagi.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"