Dokter yang merawat Maria ketika itu mengatakan bahwa tidak ada gangguan yang dialami. Dokter juga berusaha membujuk sang ayah untuk menghargai pilihan Maria. Namun hal ini malah membuat ayah Maria memindahkannya ke RSJ lain. Di rumah sakit baru ini, Maria mengaku disekap dan diberi obat tidur.
Pada tahun 2020, Maria sempat ingin kembali ke agamanya semula setelah dibawa oleh sang paman ke Singapura. Namun karena keteguhan hatinya, dia memutuskan melarikan diri dan kembali ke Indonesia. Namun ketika sampai di Indonesia, keluarganya kembali menyekap selama 10 hari.
Tak hanya kata-kata ancaman, Maria Veronica juga mengalami kekerasan. Akhirnya dia memutuskan meninggalkan keluarganya dan hidup seorang diri hingga sekarang. Walaupun jauh dari keluarga dan orang tuanya pun sudah meninggal, namun doa Maria tidak pernah putus. Maria berharap bertemu kedua orang tuanya dalam mimpinya dan membuktikan bahwa dia sudah bahagia dengan pilihan sebagai mualaf.