Pernah nggak kamu membayangkan hidup tua dengan sejahtera? Siapapun pasti ingin memiliki hari tua yang tenang dengan kondisi ekonomi yang berkecukupan serta tempat tinggal yang nyaman. Sebab, pada masa tersebut fisik dan pikiran tak lagi bisa bekerja secara maksimal layaknya anak muda.
Sayangnya, nggak semua orang dapat merasakan hal tersebut. Masih banyak orang-orang di sekitar kita hidup berkekurangan. Salah satunya dirasakan seorang nenek di Gunungkidul, Yogyakarta yang hidup sebatang kara.
Di usianya yang telah senja, nenek berusia 91 tahun tersebut menggantungkan hidup pada saudara dan tetangga. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan perutnya, nenek ini hanya bisa memakan sisa tiwul singkong jemuran. Usianya yang semakin tua pun menyebabkan tubuhnya begitu rentan terkena penyakit.
Terlihat dalam unggahan akun Instagram @rumahyatim, nenek bernama Kariyo ini tubuhnya pun sudah tampak sangat kurus dengan dibalut kulit yang sudah keriput.
Ia terlihat kesulitan dalam melakukan segala aktivitasnya termasuk berjalan. Jalannya pun sudah amat sulit dan tertatih-tatih. Mbah Kariyo membutuhkan sebuah tongkat kayu yang kemudian dijadikan tumpuan untuk dirinya dapat berjalan.
Dilansir dari akun Rumah Yatim, Selasa (2/3/2021) kemarin, rupanya mbah Kariyo juga memiliki penyakit rematik hingga bibir tremor saat berbicara.
Tiwul, makanan yang terbuat dari bahan singkong kini menjadi makanannya ketika lapar. Hanya sisa tiwul jemuranlah yang bisa Mbah Kariyo makan, karena ia sudah tak menjadikan nasi sebagai sumber energi lantaran menderita sakit maag parah sehingga apabila perut terisi nasi ia akan muntah-muntah.