Seminggu setelah dirawat, Ouchi sempat mengatakan, "Aku tidak tahan lagi, aku bukan kelinci percobaan." Namun, tim dokter yang merawatnya mengambil langkah yang tepat agar dia bisa bertahan hidup.
Pada 27 November 1999, jantung Ouchi sempat berhenti berdenyut selama 70 menit. Namun, dokter tetap mengupayakan Ouchi untuk tetap hidup. Dia kembali mendapat transfusi darah dan cairan berbagai obat-obatan. Denyut nadinya pun kembali stabil.
Itulah salah satu mukjizat hidup Ouchi. Dia masih bisa bertahan hidup bahkan selama 83 hari pasca kecelakaan nuklir mengerikan itu.
Tapi akhirnya, pada 21 Desember 1999 pukul 11.21 waktu setempat, Ouchi dinyatakan meninggal dunia. Hal ini tak bisa dihindari lagi karena telah terjadi kerusakan parah pada bagian hati. Dokter tak menyadari hal ini.
Keluarganya pun sudah ikhlas dan meminta agar Hisashi Ouchi meninggal dengan damai.
Hisashi Ouchi pun tercatat sebagai korban pertama di Jepang, atau mungkin cuma satu-satunya manusia yang pernah menerima radiasi dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Ouchi terpapar jumlah energi radioaktif yang dianggap setara dengan korban bom atom Hiroshima!