Kedua pria yang menyamar jadi biarawan itu diyakini sebagai agen khusus Hashashin. Hashashin sendiri diketahui sebagai anggota dari sekte Muslim rahasia. Mereka bermarkas di pegunungan Persia dan Suriah.
Hashashin bertugas secara khusus untuk melakukan pembunuhan terarah. Mereka juga bertugas untuk melakukan spionase hingga menyusup ke barisan musuh sebelum menyerangnya.
Hashashin berbekal pisau khusus untuk membunuh targetnya. Mereka juga agen khusus yang siap mati demi menyelesaikan misinya. Orang-orang Eropa menyebutnya sebagai 'Assassin'.
National Geographic melaporkan bahwa seorang rabi asal Spanyol adalah orang pertama yang mengetahui agen khusus dan rahasia ini. Dia adalah Benjamin dari Tudela yang pernah melakukan perjalanan melalui Suriah pada tahun 1167.
Benjamin bercerita tentang seorang pemimpin misterius yang dia sebut "Pak Tua Gunung". Orang misterius itulah yang memimpin prajurit Hashashin. Mereka semua tinggal di benteng tersembunyi di sebuah gunung.
Pada 1092, para anggota Assassin pernah melakukan pembunuhan penting. Targetnya adalah Wazir Nizam Al-Mulk. Dia adalah anggota terkuat dari Kesultanan Seljuk dari Turki.
Sebuah catatan sejarah menulis bahwa seorang Hashashin menyamar sebagai seorang mistik sufi. Setelah berhasil mengelabuhi musuh, sang Assassin pun membunuhnya. Tak lama kemudian, Sultan Seljuk Malik Shah juga ikut terbunuh.