Kisah Aron, Penganut Yahudi yang Jadi Mualaf Setelah Pulang dari Indonesia

Kisah Aron, Penganut Yahudi yang Jadi Mualaf Setelah Pulang dari Indonesia
Akhirnya Aron pun jadi mualaf dan memeluk agama Islam (hmetro.com.my)

Akan tetapi, Aron jadi khawatir tentang keluarganya. "Apa yang akan mereka katakan? Seorang Yahudi menjadi Muslim? Saya tidak ingin kehilangan mereka," ungkap Aron.

Sekembalinya ke AS, Aron mengikuti kata hatinya. Dia pun mengucap dua kalimat syahadat di pusat komunitas Muslim di New York. Dia pun bergabung dengan lingkaran dzikir di sana. Aron mengatakan, "Lingkaran ritmis tentang Allah itu luar biasa. Ini seperti musik spiritual yang menenangkan hati dan menenangkan pikiran."

Sudah memeluk Islam, Aron pun tak memberi tahu keluarganya dalam waktu yang lama. Soalnya Aron juga tidak tinggal bersama keluarga besarnya. Dia pun cukup mudah menyembunyikan identitas barunya.

"Namun akhirnya mereka curiga pada saya. Saya mencoba menyiasati perayaan keagamaan dan pertemuan komunitas Yahudi reguler kami," kata Aron.

"Ketika saya memberi tahu mereka, mereka hanya diam untuk apa yang tampak seperti selamanya. Kemudian, ibu saya bertanya apakah saya bahagia. Lalu, saya berkata: iya!" lanjutnya.

Aron masih merahasiakan identitas keislamannya di AS hingga kini (muslimobsession.com)

Mengetahui anaknya jadi seorang mualaf, ayah Aron meminta agar keislamannya tidak diberitahu ke banyak orang. Sebab, orang-orang memiliki opini buruk tentang Muslim. Orang tua Aron juga tak ingin masyarakat berpikiran negatif tentang dirinya dan keluarganya.

Aron pun memenuhi permintaan ayahnya. Hingga kini, Aron tidak pernah bicara tentang agamanya. Dia hanya sesekali bergabung dengan pertemuan komunitas Yahudi di New York.

"Saya masih bisa melihat dan mengunjungi keluarga saya. Alhamdulillah," katanya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"