Kisah Aron, Penganut Yahudi yang Jadi Mualaf Setelah Pulang dari Indonesia

Kisah Aron, Penganut Yahudi yang Jadi Mualaf Setelah Pulang dari Indonesia
Aron pun pergi ke Indonesia untuk belajar etnomusikologi (unsplash.com)

Aron hanya menyatakan bahwa dia memeluk ajaran Buddha karena itu adalah pilihan termudahnya. Dia khawatir orang-orang akan menunjukkan permusuhan karena dia adalah penganut Yahudi.

Setelah tinggal di Indonesia selama lebih dari dua tahun, Aron bergabung dengan banyak proyek musik. Dia hanya fokus pada musik meski jadi jauh dari nilai-nilai Yahudi.

"Saya jauh dari keluarga saya. Jauh dari komunitas Yahudi saya yang biasanya mendukung bergabung dengan perayaan tradisional kami," kata Aron.

Sementara menurut Aron, ajaran Islam yang banyak dianut orang Indonesia bukanlah untuknya. Aron berpikir bahwa banyak Msulim hanya menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berdoa daripada melakukan hal-hal yang sangat penting.

Lalu pada suatu hari, Aron pun bergabung dengan pertunjukan musik gamelan. Hadir di acara itu, dia duduk bersebelahan dengan seorang lelaki tua yang mulai bicara kepadanya. Aron pun sudah bisa berbahasa Indonesia, dia pun mengerti apa yang dikatakan lelaki tua itu.

Aron pun bertemu lelaki tua ketika menonton pertunjukan gamelan (goodnewsfromindonesia.id)

Lelaki tua itu menjelaskan kepada Aron hubungan antara gamelan dan Islam. Dia memberi tahu Aron bahwa gamelan sejak lama bertujuan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Gamelan sekaten misalnya, hanya digunakan setahun sekali. Lelaki tua itu melanjutkan bahwa permainan gamelan ini sebagai bentuk pujian untuk Nabi Muhammad.

"Kisah ini mengesankan saya karena saya tidak pernah memikirkan aspek spiritual dari musik. Penjelasannya membuat dampak yang bertahan lama bagi saya," kata Aron.

Aron pun mulai merasa bahwa gamelan menjadi bagian penting darinya. Dia mulai membaca lebih banyak tentang aspek spiritual Islam, khususnya tentang mistisisme Islam di Indonesia.

"Jujur, itu menyentuhku. Itu memengaruhi saya. Saya mengerti bahwa Islam adalah agama yang hidup dan penuh dengan spiritualitas yang saya inginkan dalam hidup saya. Saya telah melihat Islam sebagai agama yang kering dan ketat yang hanya berfokus pada aspek luar dan aturan," katanya.

Setelah membaca tentang Islam, Aron belajar bahwa persepsi dia jauh dari kenyataan. Aron pun sangat terpesona dengan kekayaan ajaran Islam. Hingga akhirnya Aron tertarik untuk memeluk ajaran Islam dan menjadi seorang Muslim.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"