Sebagai negara yang usianya belum terlalu lama, banyak pihak yang mempertanyakan kemampuan militer Timor Leste gengs.
Tapi, jangan kaget ya gengs, semasa revolusi melawan kolonialis Indonesia, para Fretilin dengan gagah berani menghadapi tentara meski dibekali senjata ala kadarnya.
Pertanyaannya, seberapa banyak senjata Timor Leste kala itu? Jim Della-Giacoma, Associate Director di Pencegahan Konflik dan Forum Perdamaian di Dewan Riset Ilmu Sosial di New York City membongkar fakta tentang senjata militer yang digunakan Timor Leste.
Seperti yang dilansir dari Matamatapolitik, di dalam dokumen yang diterbitkan di archive.lowyinstitute.org pada 2008, ia menulis, ribuan senjata yang digunakan para pejuang rerata adalah senjata tradisional atau buatan tangan, yang dikenal secara lokal sebagai senjata rakitan sendiri.
Tapi, kendati rakitan mungkin tidak akurat atau dapat diandalkan, mereka tetap saja berbahaya baik bagi target yang dituju atau penggunanya. Pasalnya, perangkat yang dibuat secara kasar dengan satu tembakan ini menggunakan peluru senapan yang biasa digunakan militer pada umumnya.
Sementara, penelitian baru dari proyek Penilaian Kekerasan Bersenjata Timor-Leste yang didanai AusAID menunjukkan, Operasi Halibur yang mengumpulkan sisa pemberontak yang terlibat dalam serangan terhadap Presiden dan Perdana Menteri, juga mengumpulkan beberapa senjata modern dari Inventaris Pemerintah Timor Leste hilang sejak 2006. Anehnya, mereka juga menemukan empat senapan mesin ringan yang dipasang di bipod dan diduga diselundupkan dari Indonesia. Tidak ditemukan peluncur granat M72 misterius yang dipamerkan oleh Alfredo Reinado.