Kenalin Nih Adien Gunarta, Sosok di Balik Font Logo 'Indonesia 2021'

Kenalin Nih Adien Gunarta, Sosok di Balik Font Logo 'Indonesia 2021'

Indonesia akhirnya terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang digelar pada 2021 mendatang. Kabar gembira ini tentu disambut dengan baik dari berbagai pihak.

Indonesia berhasil menyisihkan beberapa negara Asia, termasuk Brasil dan Peru dalam proses bidding tersebut.

Semenjak resmi diumumkan, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pun langsung memperkenalkan logo piala dunia U-20 2021 tersebut. PSSI mengunggah logo itu diikuti ucapan syukur di akun resmi Twitter-nya.

Secara umum, logo itu menampilkan tulisan 'Indonesia 2021' yang tampil dalam font seperti aksara Jawa. Tapi tentunya berhuruf latin dong.

Dalam sekejap, cuitan PSSI berikut logo itu pun jadi viral di media sosial. Namun, banyak lho netizen yang mengkritik PSSI karena mereka nggak menyertakan nama pembuat font unik tersebut.

Usut punya usut, font yang digunakan untuk tulisan 'Indonesia 2021' itu dibuat oleh seorang pemuda asal Probolinggo, Jawa Timur. Kenalin nih, namanya Adien Gunarta.

Ini yang namanya Adien Gunarta (Instagram @adiengunarta)

Adien adalah seorang cowok berusia 24 tahun. Dialah sosok di balik font bernama 'Upakarti' tersebut.

Sosoknya ini penting gengs. Soalnya, Indonesia bisa lolos jadi tuan rumah Piala Dunia 2021. Logo serta font yang digunakan itu diajukan oleh PSSI dalam proposal penawaran menjadi tuan rumah hingga disetujui FIFA. 

Btw, font itu dia buat dan dia sebar di situs Dafont.com. Situs itu adalah forum online desain font yang bebas digunakan oleh siapa aja. Gratis pula.

Font 'Upakarti' yang bisa digunakan secara gratis (Twitter @ariqsy)

Tetapi, karena karyanya ini digunakan secara mendadak oleh lembaga resmi negara tanpa mengonfirmasi terlebih dahulu, Adien pun turut mengomentarinya.

"Senang sih intinya, soalnya kayakya bisa dipakai untuk acara gede sih, FIFA World Cup," kata Adien, seperti dikutip dari Detik.com.

Tapi menurutnya, dari segi etika kurang baik. Lisensinya emang bebas, tapi sebaiknya ada etika menggunakan karya seseorang. Itu harus dikedepankan. 

Adien pun melanjutkan, "Iya aku membebaskan, tapi kayak ada permisinya gitu sih kalau secara etika. Kalo di internet kan banyak orang langsung nyomot aja gak peduli, gak beli izinnya."



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"