Timor Timur udah jadi koloni Portugal sejak abad ke 16. Namanya lebih dikenal dengan sebutan Timor Portugal. Portugal sendiri gak terlalu memperhatikan ini. Hanya menggunakannya untuk mengasingkan orang-orang yang dilihat pemerintah di Lisbon sebagai pemberontak.
Meskipun Portugal netral selama Perang Dunia II, pada bulan Desember 1941, Timor Portugal diduduki oleh pasukan Australia dan Belanda. Kemerdekaan Timor Leste dari Portugal masih jauh diangan-angan.
Selanjutnya giliran Jepang menduduki Timor pada bulan Februari 1942. Pasukan Jepang membakar banyak desa dan menyita persediaan makanan. Pendudukan Jepang mengakibatkan kematian 40.000-70.000 orang Timor.
Timor Portugis dikembalikan ke Portugal setelah perang. Kemerdekaan Timor Leste dari Portugal masih belum terjadi. Sedikit investasi yang dilakukan untuk infrastruktur, pendidikan dan perawatan kesehatan.
Koloni itu dinyatakan sebagai 'Provinsi Luar Negeri' dari Republik Portugis pada tahun 1955. Secara lokal, wewenang berada di tangan Gubernur Portugis dan Dewan Legislatif. Hanya sebagian kecil orang Timor yang berpendidikan, dan lebih sedikit lagi yang melanjutkan ke universitas di Portugal.
Kemerdekaan Timor Leste dari Portugal masih sulit untuk diperoleh dengan keadaan seperti ini. Usaha ini adalah sebuah perjalanan panjang.
Setelah jatuhnya rezim fasis Portugis pada tahun 1974, Kemerdekaan Timor Leste dari Portugal didorong oleh pemerintah Portugis yang baru dan demokratis.
Salah satu tindakan pertama pemerintah baru di Lisbon adalah menunjuk seorang Gubernur baru pada 18 November 1974. Salah satu keputusan pertamanya di Dili adalah melegalkan partai-partai politik sebagai persiapan pemilihan bagi Majelis Konstituante pada tahun 1976.
Tiga partai politik utama dibentuk pada saat itu. Kemerdekaan Timor Leste dari Portugal semakin dekat. Tiga partai politik tersebut adalah :
1. União Democrática Timorense (Uni Demokrasi Timor atau UDT). Didukung oleh elit tradisional. Salah satu pemimpinnya, Mario Viegas Carrascalão, salah satu dari sedikit orang Timor yang dididik di universitas di Portugal. Orang ini juga akan mendukung kemerdekaan Timor Leste dari Portugal.
2. Associação Popular Democrática Timor (Asosiasi Demokrasi Populer Timor atau Apodeti) mendukung integrasi dengan Indonesia sebagai provinsi otonom. Salah satu pemimpinnya, Abilio Osorio Soares, kemudian menjabat sebagai Gubernur Timor Timur terakhir yang ditunjuk Indonesia.
3. Associação Social Democrática Timorese (Asosiasi Sosial Demokrat Timor ASDT) mendukung gerakan cepat menuju kemerdekaan. Ia kemudian mengubah namanya menjadi Frente Revolucionaria de Timor Leste Independente (Front Revolusioner Timor Timur Merdeka atau Fretilin). Fretilin dikritik oleh banyak orang di Australia dan Indonesia sebagai Marxis. Tapi tetap mendukung kemerdekaan Timor Leste dari Portugal.