Hiroshima hancur lebur pada 6 Agustus 1945 silam berkat bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat. Namun setelah 73 tahun berlalu, radiasi dari 'hujan hitam' itu masih terdeteksi.
Hal ini ditemukan setelah para peneliti melakukan sejumlah tes ilmiah pada kemeja. Kala itu, kemeja tersebut dikenakan oleh seorang gadis berusia 16 tahun. Deteksinya menemukan sejumlah kecil cesium-137. Ini merupakan senyawa yang menunjukkan adanya sisa radiasi bom atom.
Pemilik kemeja tersebut adalah Toyoko Kubota yang kini telah berusia 89 tahun. Dia adalah seorang pelajar di Sekolah Menengah khusus Perempuan Nishi. Saat pengeboman, Kubota sedang berada di lantai dua gedung sekolah. Persisnya, 1,3 kilometer dari tempat jatuhnya bom.
Luluh lantak karena bom, Kubota terperangkap di bawah puing-puing gedung. Tapi ia berhasil selamat meski cedera. Lepas itu, ia terpapar hujan hitam akibat bom atom yang meledak itu. Setelah itu, Kubota berniat untuk mencuci kemeja itu. Namun, noda gelap yang tersisa dari hujan hitam tadi tak bisa hilang.
Belakangan, pada 2016 lalu, Kiyoshi Shizuma, seorang profesor emiritus Universitas Hiroshima yang juga ahli fisika radiasi mempelajari tentang jejak hujan hitam tersebut.