Kelahiran Baha'u'llah, Agama Baru yang Independen

Kelahiran Baha'u'llah, Agama Baru yang Independen

Kelahiran Baha'u'llah sekaligus membawa kelahiran agama baru bernama Baha'i. Bahkan Baha'i Indonesia memiliki situs resmi www.bahaiindonesia.org. Kelahiran Baha'u'llah hadir sebagai pembawa wahyu dari agama yang mengklaim independen dan tidak tergabung dengan sekte atau ajaran lain.

Agama ini membawa misi persatuan dan perdamaian.

Baha'u'llah artinya adalah kemuliaan Tuhan. Dikutip dari Tirto.id Berkembangnya Baha’i tidak lepas dari Mírzá husayn-`Alí Núrí, putra pasangan Mírzá Buzurg dan Khadíjih Khánum yang lahir pada 12 November 1817.

Potret Baha'u'llah (thebahaifaith.fandom.com)

Perkembangan mula-mula terjadi ketika terdapat gerakan keagamaan bernama Bab. Seorang pria berumur 25 tahun bernama Siyyid Mírzá `Alí-Muhammad mengaku sebagai Mahdi. Ia kemudian mengambil gelar Bab yang berarti "gerbang". Pemuda ini berasal dari kota Shiraz, Iran. Bab mengumumkan akan ada nabi baru pada 23 Mei 1844. Udah lama banget gengs. 

Karena mengabarkan berita yang dianggap tidak benar ini Bab dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Persia. Dia dihukum mati pada tanggal 9 Juli 1850 di Kota Tabriz. Meski mati karena hukuman, dia dimakamkan dengan bangunan yang megah berlapis emas di Haifa, Israel.

Pada 1863, Mirza husayn-`Alí Núrí mulai memproklamirkan diri menjadi iman Baha’i dan pembawa wahyu. Baha'u'llah mengaku sebagai seorang utusan atau nabi yang diceritakan oleh Bab. Misinya adalah untuk menciptakan kesatuan umat manusia dan menyatukan semua agama. Tujuan kelahiran Baha'u'llah dan agamanya adalah mewujudkan transformasi rohani dalam kehidupan manusia. Selain itu juga untuk memperbarui lembaga-lembaga masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip keesaan Tuhan, kesatuan agama, dan persatuan seluruh umat manusia.

Kuil agama Baha'i (theconversation.com)

Tapi dia akhirnya ditahan di Konstantinopel, Adrianople dan ke Acre di Israel pada tahun 1868. Mendapat hukuman seumur hidup dalam pengasingan.

Dalam perjalanannya di sebagian besar kerajaan Turki, Baha'u'llah banyak membuat tulisan tentang wahyu yang diterimanya. Tulisannya ini menjadi kitab yang menjelaskan secara luas tentang Keesaan Tuhan, kesatuan agama, dan kesatuan umat manusia.

Baha'u'llah meninggal pada 1892 di Bahji, kota sebelah utara Acre di Israel. Dalam surat wasiatnya, Baha'u'llah menunjuk putra sulungnya, Abdu'l Baha', sebagai penerus. Abdu'l Baha juga ditunjuk sebagai penafsir yang sah atas tulisan Baha'u'llah.

Abdu'l Baha' meninggal pada 1921. Dan digantikan dengan cucu tertuanya, Shoghi Effendi Rabbani. Hingga kematiannya pada 1957, Shoghi menerjemahkan tulisan Baha'u'llah dan Abdul Baha' ke dalam bahasa Inggris.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"