Kekeh Dukung Palestina, Indonesia Tak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Kekeh  Dukung Palestina, Indonesia Tak Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Kuat dalam mendukung kemerdekaan Palestina, tak terbayangkan jika Indonesia akan menormalisasi hubungan dengan Israel, seperti tren yang baru-baru ini merebak di negara-negara Arab.

Wafa News  (Media lokal Palestina),  memuat berita mengenai sikap Presiden Abbas dalam menanggapi isu yang beredar seputar normalisasi antara Israel dan Indonesia, sebelum habisnya masa jabatan Presiden Trump pada Januari mendatang.

Seperti yang dilansir dari matamatapolitik.com , Presiden Abbas secara sigap menghubungi Presiden Joko Widodo pada 16 Desember 2020 petang, dan membicarakan seputar isu tersebut. Dalam pembicaraan melalui jaringan telepon yang dilakukan, Presiden Abbas berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas segala sikap dan langkahnya dalam memperjuangkan hak-hak kemerdekaan Palestina.

Indonesia dengan Palestina (Indozone.id)

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menegaskan bahwa posisi Indonesia saat ini mendukung penuh upaya kemerdekaan Palestina, dan menyatakan bahwa kemerdekaan Palestina telah menjadi komitmen dan prinsip bagi Indonesia.

Isu yang beredar seputar normalisasi hubungan antara Indonesia dengan Israel dinilai karena posisi strategis Indonesia yang memiliki jumlah umat Muslim terbesar di dunia. Sehingga, keberhasilan Israel dalam membujuk Indonesia untuk menjalin hubungan diplomatik, akan menjadi aset ke depan bagi Israel dalam membujuk negara Islam lainnya.

Namun demikian, hal tersebut akan sangat sulit terjadi, mengingat posisi Indonesia yang telah mendukung upaya kemerdekaan Palestina sejak kepemimpinan Presiden Soekarno. Aksi penjajahan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina, juga ditolak mentah-mentah oleh Pemerintah Indonesia melalui Isi Pembukaan UUD 1945, yang dengan jelas berisi bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"