Kedok Penipuan yang Paling Banyak Memakan Korban Rugi Material

Kedok Penipuan yang Paling Banyak Memakan Korban Rugi Material

Akses berkomunikasi dewasa ini menjadi semakin mudah dengan adanya teknologi telepon pintar. Tetapi hal itu juga memiliki sisi buruk yaitu semakin maraknya tindakan penipuan yang memanfaatkan media ini.

Agar dipercaya, para penipu tak hanya langsung menghubungi korban mereka. Mereka mengembangkan sejumlah kedok penipuan. Berikut ini adalah sejumlah cara yang dilakukan oleh penipu untuk mengelabui korban mereka.

1. Penipuan Jual Beli Property

1.	Penipuan Jual Beli Property Kedok penipuan yang paling banyak memakan korban (dailyreleased.com)

Kedok penipuan pertama yaitu sms yang isinya tanah dari Nyonya Z dijual dan minta DP ditransfer ke nomer rekening nyonya tersebut? Karena investasi tanah dan rumah adalah investasi paling menjanjikan, maka modus ini kerap memakan korban material. 

Jika melakukan transaksi atau hubungan jual beli yang lumayan besar. Pastikan siapa penerima uangnya. Dan pastikan nama serta latar belakang orangnya. Itu yang paling mungkin untuk dilakukan dalam menghindari modus tipu-tipu.

2. Penipuan Undian Berhadiah

2.	Penipuan Undian Berhadiah Kedok penipuan yang paling banyak memakan korban (krjogja.com)

Penipuan berkedok undian berhadiah ini juga masih marak. Lewat sms dan telepon, penipu mengirim sms dan menelepon secara acak. Mereka mengabarkan kalau nomer tersebut mendapat undian berhadiah dari pihak tertentu, biasanya sih provider seluler.

Tentu saja semua bohongan. Korban diminta untuk mengirim sejumlah uang sebagai tanda akan menerima hadiah. Mending sebaiknya tanyakan hal detai dan kenali instansi resmi pemberi hadiah. Instansi resmi pemberi hadian pasti mempunyai nomer telepon dan website resmi. Sehingga ngga susah ngenalin tipu-tipu yang kayak begini.

3. Penipuan Lamaran Kerja

3.	Penipuan Lamaran Kerja Kedok penipuan yang paling banyak memakan korban (forbes.com)

Susahnya mendapat pekerjaan membuat banyak pencari kerja tertipu dengan kedok yang satu ini. Kebanyakan dilakukan via email. Penipu akan mengatasnamakan diri sebatai perusahaan atau institusi tertentu dan meminta untuk mentransfer uang administrasi proses rekruitmen. 

Atau korban akan diminta mentransfer uang untuk biaya perjalanan lewat maskapai penerbangan tertentu untuk melakukan interview atau tes kerja. Padahal ngga dipesenin tiket. Ngga ada yang ngasih kerjaan. Dan, saldo lenyap.

4. Penipuan Keluarga Sakit/Kecelakaan

4.	Penipuan Keluarga Sakit/Kecelakaan Kedok penipuan yang paling banyak memakan korban (videoblocks.com)

Kedok yang satu ini biasanya menggunakan media telepon. Penipu bisa meyakinkan korban melalui drama lewat suara telepon dirumah sakit dan suara orang kesakitan. Kadang mereka juga memastikan orang yang dijadikan korban tak bisa menhubungi keluarga yang sedang sakit.

Karena panik biasanya korban menurut saja ketika diminta untuk mentransfer sejumlah uang untuk biaya pengobatan atau administrasi rumah sakit. Dengan ancaman jika tidak ditransfer, keluarga yang sakit tidak akan mendapat pelayanan. 

5. Pencurian data (Phising)

5.	Pencurian data (Phising) Kedok penipuan yang paling banyak memakan korban (indozone.id)

Terakhir adalah teknik pencurian yang cukup maju. Jadi yang diambil bukan uang langsung tetapi data dari user. Tetapi data tersebut akan terhubung dengan akun bank seseorang sehingga dapat dimanfaatkan sesuai kepentingan penipu.

Penipunan ini hanya mungkin dilakukan dengan hacking. Kedoknya bisa bermacam-macam.  Sedangkan baiknya jangan pernah sekalipun membuka website Internet Banking di bukan website resmi. Atau di perangkat yang bukan milik pribadi. Disana soalnya kerap terjadi pencurian data.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"