Penyanyi pop ikonik Katy Perry akan segera meluncur ke luar angkasa dalam sebuah misi bersejarah bersama lima perempuan hebat lainnya. Penerbangan ini menjadi tonggak penting karena merupakan misi luar angkasa komersial pertama yang seluruh awaknya adalah perempuan, dan dijadwalkan lepas landas dari Texas Barat pada Senin, 14 April 2025, menggunakan roket New Shepard milik Blue Origin.
Dalam wawancara eksklusif dengan Associated Press dari lokasi latihannya di California Selatan, Perry mengungkapkan bagaimana ia mempersiapkan diri, tidak hanya secara fisik tapi juga mental.
Ia menyebut sedang menenangkan pikirannya dengan mendengarkan Cosmos karya ilmuwan legendaris Carl Sagan dan membaca buku-buku sains seperti teori string, di sela-sela latihan tur dunianya yang akan datang.
"Aku selalu punya ketertarikan besar pada hal-hal langit—dari astrofisika, astronomi, sampai astrologi. Kita semua terbuat dari bintang, dari debu bintang," ujar Perry dengan semangat.
Perry akan ditemani oleh sejumlah sosok perempuan berpengaruh: Lauren Sanchez (tunangan Jeff Bezos), jurnalis Gayle King, mantan insinyur NASA Aisha Bowe, ilmuwan riset dan aktivis Amanda Nguyen, serta produser film Kerianne Flynn.
Sebagai musisi yang dikenal lewat lagu-lagu bertema luar angkasa seperti E.T. dan Firework, Katy mengaku merasa terhubung secara personal dengan misi ini. Ia menekankan pentingnya momen tersebut, terutama untuk menginspirasi generasi muda, khususnya anak-anak perempuan, agar percaya bahwa luar angkasa bukanlah batas yang mustahil.
"Setiap hari aku mencoba menegaskan pada diriku sendiri: kamu berani, kamu bisa, kamu melakukan ini bukan cuma untuk dirimu, tapi untuk masa depan—untuk mereka yang nanti ingin pergi ke luar angkasa juga," tuturnya.
Penyanyi berusia 40 tahun itu juga menyatakan ketertarikannya pada aspek teknis dan ilmiah dari penerbangan luar angkasa. Ia berharap pengalamannya bisa membawanya lebih dekat dengan bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), yang menurutnya sangat penting untuk dipahami oleh generasi masa depan.
Setelah menjadi ibu dari putrinya, Daisy, Katy mengaku merasakan kekuatan baru dalam dirinya. "Energi feminin yang aku miliki terasa makin kuat sejak jadi ibu. Ada semacam kekuatan dari dalam yang membantuku melangkah lebih jauh," ungkapnya.
Meski misi ini tidak lepas dari kritik terkait biaya dan publisitas, termasuk dari aktris Olivia Munn, Perry tetap menekankan pentingnya misi ini secara simbolis dan historis.
"Hanya sekitar 14 persen dari semua orang yang pernah ke luar angkasa adalah perempuan. Misi ini bukan cuma tentang perjalanan luar angkasa, tapi tentang membuka jalan untuk perempuan di seluruh dunia agar merasa mereka pun bisa berada di posisi ini," tutupnya.