Dengan berpikir positif tentang pasangan kita bisa saja menghidupkan kembali rasa cinta yang sudah dingin (*tsah). Kita juga bisa memanipulasi hati untuk melupakan seseorang lebih cepat dengan memikirkan hal-hal negatif tentang orang itu.
Di samping itu, para psikolog belum berani mengatakan cinta bisa dikendalikan sepenuhnya oleh kepala. Tapi paling tidak, manusia bisa membentuk dan memengaruhi emosi yang satu itu dengan pola pemikirannya.