Orang-orang bijak akan menyertakan logika dalam setiap tindakannya. Termasuk dalam hal menyikapi cinta. Namun, kita semua sepakat bahwa akhirnya cinta adalah urusan hati, dan gak bisa dipaksa untuk datang dan pergi.
Tapi, apa benar cinta gak bisa dipaksakan?
Sebuah studi psikologi berjudul "regulation of Romantic Love Feelings: Preconceptions, Strategies, and Feasibility" berpendapat sebaliknya. Menurut studi itu, ternyata hati seseorang bisa dipengaruhi oleh pikiran.
Tapi, ini terganting pada apa yang sedang dipikirkan. Setiap orang dapat meningkatkan kadar cinta mereka untuk seseorang atau justru menguranginya. Nah, para peneliti menyebutnya "regulasi cinta".
Demi mengetahui hal ini, penelitian melakukan percobaan. Pertama-tama, partisipan yang berada dalam hubungan asmara diminta untuk mengisi kuesioner tentang apa yang mereka rasakan tentang hubungan yang sedang dijalaninya.
Kemudian, mereka diminta untuk menilai pernyataan seperti, "Cinta itu tak dapat dikendalikan," dan "Setiap orang bisa mengontrol seberapa terikatnya mereka dengan seseorang." Semua dinilai menggunakan skala penilaian 1 sampai 9.