Terlebih, Jokowi menyampaikan bahwa momentum libur panjang selalu membuat kasus Covid-19 di Indonesia melonjak signifikan. Pada libur panjang Hari Raya Idul Fitri 2020, kasus Covid-19 di tanah air naik 93 persen.
Kemudian, libur panjang Agustus 2020 membuat kasus virus corona naik signifikan hingga 119 persen. Sementara itu, libur panjang pada Oktober 2020 kasus Covid-19 naik 95 persen.
"(Libur panjang) Tahun baru naik sampai 78 persen. Oleh sebab itu, hati-hati. Hati-hati, libur paskah 2 minggu lalu kurang lebih hampir 2 persen. Hati-hati," ucap Jokowi.
Dia menyebut kasus aktif Covid-19 di Indonesia pernah menembus 15.000 per hari pada Januari 2021 yang salah satunya diakibatkan libur panjang. Saat ini, kasus aktif di Indonesia sudah berhasil ditekan di angka 4.000-6.000 per hari.
Bukan hanya itu, bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 pun sempat mencapai 92 persen. Namun, Jokowi mengatakan saat ini berada di angka 25 persen dan akan terus diupayakan ditekan.
Untuk itulah, pemerintah membuat kebijakan pelarangan mudik Hari Raya Idul Fitri mulai 6-17 Mei 2021 mendatang. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pada saat lebaran Idul Fitri nanti.
"Jadi sekali lagi hati-hati dengan mudik lebaran hati-hati, cek. Kendalikan yang mudik itu sangat penting sekali," tutur Jokowi.