Kelemahannya, karet jadi lengket saat cuaca panas. Karet juga jadi kaku pas udara jadi dingin.
Sementara sekitar 1823 silam, Charles Mackintosh, seorang ahli kimia Skotlandia, bikin terobosan jas hujan baru. Dia membuat metode baru dengan karet sebagai pakaian tahan air.
Karet yang digunakan saat itu dilarutkan dalam nafta, zat yang berasal dari batubara. Cara itu membuat karet lebih lentur dan gampang digerakkan. Tapi sayang, cara tersebut meninggalkan bau yang buruk dan pembuatan yang berbahaya.
Selanjutnya, ide Mackintosh tadi dikembangkan oleh Thomas Hancock dengan proses "vulkanisasi". Caranya adalah memanaskan karet alami yang dicampur dengan belerang.
Sementara pada abad ke-20, bahan-bahan sintesis seperti plastik dan nilon jadi lebih populer. Karena itu, jas hujan dibuat dari plastik atau nilon setelah Perang Dunia II berakhir.
Bahan plastis itu jadi lebih disukai banyak orang karena mudah didesain, harganya pun terjangkau. Plastik tentu saja lebih mudah dibuat dan yang paling penting ... tahan air gengs.
Nah, kalian udah pada punya jas hujan sendiri-sendiri kan? Dipake ya gengs, proses penemuannya panjang banget tuh sampe bisa kayak yang kita kenal sekarang. Ya, biar gak sakit juga kalian