Untuk membuat 1 gram pewarna ungu aja, dibutuhkan 10.000 ekor siput. Alhasil, warna ungu menjadi sangat langka kala itu dan hanya diperuntukkan bagi orang yang sangat kaya.
Seiring berjalannya waktu, di tahun 1856, William Henry Perkin menemukan pewarna ungu sintetis yang cara pembuatannya lebih mudah. Setelah itu, pembuatan warna ungu mulai menyebar ke berbagai negara.
Di abad-20, beberapa negara pun mulai menggunakan warna ungu pada bendera mereka.
Sebagai tambahan, dulunya, warna ungu juga menjadi warna kerajaan.
Pada abad ke-16 di Inggris, Ratu Elizabeth I juga melarang orang di luar kerajaannya menggunakan warna ini.
Jadi, itulah kenapa warna dasar bendera di dunia hanya menggunakan warna merah, putih, biru, hijau, dan kuning.