Sebab nggak hanya pemenuhan kebutuhan materi dan fisik, anak juga perlu keamanan dan kenyamanan secara emosional, Gengs.
"Ajak anak berbicara dari hati ke hati, Jangan langsung menyalahkan anak, tapi sampaikan perasaan kita sebagai orang tua. Sampaikan rasa sedih, kecewa dan khawatir karena kejadian itu. Lalu usahakan anak dapat terbuka menceritakan akar masalahnya kenapa sampai kecanduan pornografi, apakah kesepian, stres, ajakan teman dan lainnya," ujar Rahma.
Menurut Rahma, ada berbagai kemungkinan dampak kejiwaan yang timbul pada anak mapupun remaja yang terpapar video semacam ini. Anak bisa lebih mudah marah, cemas dan sulit merasakan kebahagiaan seperti anak pada umumnya.
"Karena jika sudah kecanduan maka anak baru merasakan bahagia setelah bisa mendapatkan candunya. Padahal sesungguhnya kebahagiaan bagi anak itu banyak dan mudah didapat tetapi karena kecanduan, makan anak sulit merasakan bahagia," jelas Rahma.
Kalo sudah kecanduan, Rahma menyarankan untuk menceritakan dampak buruk pornografi dan ajak anak untuk menyembuhkan diri dengan dibantu dan didampingi orang tua. Selanjutnya, sediakan aja waktu khusus dengan anak, dan jangan lupa, selalu dampingi anak.
"Sediakan diri dan hati untuk mendengarkan anak. Ajak anak melakukan kegiatan bersama seperti melukis, berenang, dan bermain pasir. Lakukan juga konseling pada ahlinya," tambahnya.