Siapa sangka hasilnya sangat mengejutkan. Banyak orangtua berdatangan membawa anak balitanya untuk mendapat vaksin, sehingga melebihi target yang semula hanya 58.813 anak. Entah karena dapet Indomie atau karena orang demen sama yang gratisan. Atau mereka sudah peduli sama vaksin.
“Kami bahkan melebihi target harian akibat jumlah anak yang muncul lebih awal untuk diimunisasi,” kata seorang petugas, Aliyu Abubakar, yang juga mengatakan bahwa program ini rencananya akan diterapkan ke daerah-daerah lain, seperti dikutip dari The Daily Nigerian.
Memang sih kita tahu bahwa Indomie bukan makanan sehat untuk dikonsumsi secara rutin. Kandungan gizi dari mi instan ini yang tidak begitu banyak tetap harus diimbangi dengan makanan alami yang lain. Tapi sebagai komplementer bahkan pendukung program yang lebih besar tetap patut diapresiasi. Setidaknya anak-anak Nigeria punya kesempatan untuk hidup yang lebih baik tanpa terganggu masalah polio dikemudian hari.
Lantas pertanyaan terakhir adalah kapan ya Indonesia menemukan cara agar vaksin untuk anak dapat dinikmati semua anak bangsa? Kalau sekedar dipancing Indomie kayaknya nggak mempan deh. Orang kita bisa beli sendiri-sendiri. Mungkin harus pakai nasi bungkus.